Siswa SMKN 2 Salatiga Laris Manis Jualan Bakso, Dulu Diledek Sekarang Dipuji
M Fikri Mabruri (18), siswa SMK Negeri 2 Salatiga sukses jualan bakso dan bubur kacang ijo di sekolahnya.
Editor: Mohamad Yoenus
“Pameran selesai, eh saya kok jadi ketagihan. Saya pun niatkan diri untuk berjualan bakso dan bakwan. Lalu meminta izin ke pihak sekolah menjalin kerja sama dengan Wasgito dan begitu diizinkan, saya memulai berjualan di sekolah ini. Untuk bakso dan bakwan, harga jualnya Rp 500 per biji. Rata-rata tiap hari jual antara 600 hingga 700 biji (pentol) per hari,” jelasnya kepada Tribun Jateng, Rabu (11/5/2016).
Dalam sehari dia bisa kantongi untung Rp 75 ribu hingga Rp 100 ribu.
Tiap hari dia sudah mempersiapkan mulai pukul 04.00 dan pukul 06.00 sudah selesai persiapannya dilanjut berangkat ke sekolah langsung bawa gerobak jualannya.
Setidaknya total antara 600 hingga 700 biji bakso serta bakwan tiap hari dia jual.
Untuk membawa barang dagangan termasuk pula bubur kacang hijau menuju ke sekolah, dia memperoleh pinjaman gerobak motor dari Wasgito.
Setibanya di SMK Negeri 2 Salatiga, gerobak sepeda motor itu kemudian diparkirkan di halaman kompleks kantin dan dirinya pun masuk ke kelas.
Begitu bunyi bel istirahat pada pukul 10.00, Fikri bergegas membuka lapak dagangannya.
Di waktu itulah, dia mulai melayani konsumen yang notabene adalah para siswa, karyawan, serta guru di sekolah tersebut. Untuk satu biji bakso maupun bakwan kawi, dia jual seharga Rp 500.
Lalu untuk bubur kacang hijau, satu porsinya Rp 3.000.
“Ya inilah aktivitas saya sejak Senin hingga Sabtu di sekolah. Selain menjadi siswa yang mengikuti proses pembelajaran di kelas, juga menjadi wirausahawan. Dari hasil jualan bakso dan bakwan, saya peroleh komisi Rp 15.000 dari pihak pengelola Group Incubator SMK Negeri 2 Salatiga. Lalu ada tambahan Rp 10.000 dari juragan pemilik bakso tersebut,” kata Fikri.
Terpisah, Guru Bimbingan Konseling Bidang Layanan Karir SMK Negeri 2 Salatiga, Nur Latifah menyampaikan salut dan bangga terhadap kegigihan maupun semangat pada diri anak pasangan dari Mukminin (56) dan Imronah (53) itu.
Di tiap semester, Fikri merupakan siswa yang masuk peringkat 10 besar. Ternyata Fikri juga berprestasi di sekolahnya. Dia masuk 10 besar di kelas maupun sekolahnya. (*)