Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

VIDEO: Cerita Mengapa Bripka Seladi Mengepul Sampah

Demi mendapatkan uang sampingan, ia menyambi pekerjaan menjadi pengumpul sampah.

Editor: Mohamad Yoenus

Dari tempat itu, setiap hari terangkut satu mobil pikap sampah.

"Mobilnya beli juga dari hasil sampah ini," terangnya.

Sampah-sampah itu kemudian dipilah, apakah jenis botol plastik, kantong plastik, kardus dan material lain.

Awal Berbisnis Sampah

Lalu kenapa berbisnis sampah?

"Karena saya melihat, ada orang yang mengambil sampah di sekitar kantor saya dinas. Kemudian saya pikir, ada rezeki di sana. Dan kalau tidak dipilah, akan banyak sekali tumpukan sampah. Saya lalu melakoninya, sendiri," ujarnya.

Ternyata memang benar, sampah menjadi salah satu ladang rezekinya.

Berita Rekomendasi

"Meskipun tetap masih banyakan gaji polisi," katanya.

Hanya saja, pendapatan dari sampah menambah penghasilan ekonomi di rumahnya.

Ia menyebut tidak banyak, pendapatan dari sampah sekitar Rp 25.000-Rp 50.000 per hari, jika dihitung per hari.

Pendapatan dari sampah terkumpul seminggu sekali, setelah sampah terjual.

"Yang penting halal, ikhlas, dan terus ikhtiar dalam melakoninya. Tidak usah peduli omongan orang. Saya tahu, pasti ada yang mencibir. Kalau ada yang begitu akan saya jawab 'saya bisa menjadi seperti kamu, tetapi apa kamu bisa seperti saya'," tegasnya.

Karenanya, ia mengaku tidak minder ataupun rendah diri meskipun setiap hari berkutat dengan sampah.

Ia juga tidak jijik memilah aneka sampah, dan tidak pernah menderita sakit serius meskipun membaui sampah menyengat setiap hari. (Surya)

Sumber: Kompas TV
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas