Beruang Madu Nyaris Dibunuh Lantaran Masuk ke Permukiman Warga, BKSDA Riau Beri Pemahaman
Seekor beruang madu masuk ke permukiman warga di Desa Pulau Tinggi, Kabupaten Kampar. Diduga beruang tersebut kesulitan cari makan di hutan.
Editor: Willem Jonata
Laporan reporter Tribunpekanbaru.com, David Tobing
TRIBUNNEWS.COM, PEKANBARU - Seekor beruang madu masuk ke permukiman warga di Desa Pulau Tinggi, Kabupaten kampar.
Petugas Balai Konservasi Sumberdaya Alam (BKSDA) Riau bersama sejumlah warga kemudian menangkapnya.
Masuknya beruang madu ke wilayah permukiman diduga karena kesulitan mendapat makanan di hutan.
Kehadiran beruang madu itu lantas membuat warga desa resah. Ia memangsa ternak dan memburu telur milik warga.
Petugas BKSDA Riau yang mendapat laporan warga kemudian memasang perangkap untuk menangkap satwa liar dilindungi tersebut.
Isbanu, Kepala Seksi Pelayanan dan Pemanfaatan BKSDA Riau pada Rabu (1/6/2016) mengatakan sengaja memasang perangkap supaya bisa menangkap beruang itu hidup-hidup.
Awalnya, sejumlah warga berniat membunuh hewan tersebut. Alasannya dikhawatirkan akan memakan korban.
Petugas kemudian memberikan pemahaman kepada warga bahwa beruang madu merupakan hewan dilindungi dan tidak akan membahayakan warga bila tidak disakiti.
Warga akhirnya mengerti dan membantu petugas untuk menangkap beruang itu.
Setelah melakukan berbagai upaya selama lebih dua hari, akhirnya beruang itu berhasil masuk ke dalam perangkap dan dibawa ke Kantor BKSDA Riau.
Beruang madu yang berhasil ditangkap itu diperkirakan berusia 4 tahun dan berjenis kelamin jantan.
Isbanu mengatakan, hewan itu rencananya akan dikembalikan kehabitatnya di hutan liar.
Dia juga juga memastikan saat ini kondisi kesehatan beruang dalam kondisi baik. Namun, belum diketahui persis daerah mana tempat yang layak untuk habitat baru bagi beruang itu.(*)