Simulasi Mudik di Bandara Soekarno-Hatta Terminal 3 Ultimate
PT Angkasa Pura II (Persero) kembali melakukan simulasi operasional di Bandara Soekarno-Hatta Terminal 3 Ultimate.
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Mohamad Yoenus
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG -- PT Angkasa Pura II (Persero) kembali melakukan simulasi operasional di Bandara Soekarno-Hatta Terminal 3 Ultimate, dengan melibatkan 50 orang yang diumpamakan sebagai penumpang.
Kegiatan simulasi tersebut, seperti layaknya penumpang yang ingin naik ke pesawat.
Dimana 50 orang mulai masuk pintu depan yang harus melewati petugas pemeriksaan untuk dicek semua barang bawaannya pada mesin x-ray.
"Kami lakukan kembali simulasi internal, ada pihak Angkasa Pura II dengan stakeholder terkait, ada Garuda Indonesia untuk check-in, kemudian ground handling dari Gapura Angkasa," kata Direktur Utama PT Angkasa Pura II, Budi Karya Sumadi di Terminal 3 Ultimate, Tangerang, Minggu (12/6/2016).
Budi mengklaim, selama uji coba saat ini semua alat-alat berfungsi dengan normal dan kegiatan masuknya penumpang dari pintu masuk hingga ruang tunggu berjalan dengan baik.
"Simulasi saat ini untuk tujuan Solo dan saya mengamati dari titik check-in berlangsung baik, pemeriksaan juga cukup baik," ucap Budi.
Pengoperasian Terminal 3 Ultimate pada tahap pertama, akan melayani pemudik lebaran tahun ini pada 20 Juni 2016, dimana beberapa penerbangan Garuda Indonesia akan dipecah antara Terminal 2F dan Terminal 3 Ultimate.
"Sedangkan digunakan secara penuh, pada Maret 2017, jadi semua penerbangan internasional dan domestik (khusus Garuda Indonesia) pindah ke Terminal 3 Ultimate, dan kereta bandara juga sudah diselesaikan," tuturnya.
Dengan megahnya dan mewahnya Terminal 3 Ultimate, AP II telah melayangkan usulan ke Kementerian Perhubungan (Kemenhub) untuk menaikkan biaya passenger service change (PSC) atau airport tax, domestik menjadi Rp 125 ribu dan internasional Rp 250 ribu.
Budi mengingkan, kenaikan airport tax tersebut sudah direalisasikan sebelum melayani pemudik tahun ini, namun hal tersebut masih menunggu keputusan dari Kemenhub.
"Ini kami usulkan kepada Kemenhub, yang namanya PSC itu cost recovery, cost dibutuhkan dalam menangani penumpang internasional kan lebih banyak kegiatannya, ada imigrasi dan kegiatan lainnya," tuturnya. (*)