Ini Maksud Menteri Anies Anjurkan Orangtua Antar Anak ke Sekolah
Mengantar anak itu bukan hanya sampai pintu gerbang sekolah, tetapi sampai bertemu dengan guru dan wali kelas anak tersebut.
Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Mohamad Yoenus
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Glery Lazuardi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Anies Baswedan, mengajak semua orangtua supaya mengantarkan anak pada hari pertama masuk sekolah pada Senin (18/7/2016) WIB.
"Untuk hari pertama sekolah, kami tak mewajibkan, tetapi menganjurkan orangtua mengantarkan di hari pertama sekolah," kata dia ditemui di Gedung Indosat, Jakarta, Minggu (17/7/2016).
Dia menjelaskan, mengantar anak itu bukan hanya sampai pintu gerbang sekolah, tetapi sampai bertemu dengan guru dan wali kelas anak tersebut.
Menurut dia, guru sudah di-briefing untuk menyambut orangtua datang.
Ini karena pendidikan merupakan kolaborasi antara pendidik di rumah dan pendidik di sekolah. Kolaborasi hanya bisa terjadi jika ada komunikasi.
Selain itu, orangtua juga dapat bertemu orangtua yang lain. Sehingga ada saling interaksi antar para pendidik tersebut.
"Karena itu, kami memulai komunikasi di hari pertama. Anak akan ketemu wali kelas baru, sekolah baru. Karena itu saat ini momentum. Kalau itu bisa dilakukan maka banyak hal positif yang bisa dilakukan," kata dia.
Upaya positif dari orangtua mengantarkan anak ke sekolah dapat mengetahui dan menumbuhkan potensi anak, serta mengurangi potensi anak bertingkah laku menyimpang.
Menumbuhkan potensi itu, kata dia, artinya kalau orangtua dan guru berinteraksi maka mereka lebih bisa mendorong perkembangan positif anak.
"Contoh guru menemukan anak ini potensi menggambar, maka guru akan bilang ke orangtua di rumah. Di sisi lain kalau ada masalah, di sekolah dan keluarga, ditangani lebih cepat karena bisa berkomunikasi. Selama ini terjadi adalah orangtua dan guru tidak berinteraksi. Bahkan kalau ada masalah penyelesaiannya sendiri-sendiri, lalu muncul konflik," ujarnya.
Dia menambahkan upaya mengajak semua orangtua mengantarkan anak pada hari pertama masuk sekolah merupakan langkah menghadirkan negara di sekolah.
"Nawacita menggariskan negara harus hadir. Dan di sekolah negara harus hadir. Caranya hadir, kami menyambut mereka, yang kedua dengan mengirim pesan kepada orang tua," tambahnya. (*)