Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

JK: Kalau Memang Tidak Ada Bilang Tidak Ada, Kalau Memang Ada Bilang Ada

Menurut Wakil PResiden RI, Jusuf Kalla (JK), perlu diketahui betul atau tidaknya dugaan tersebut.

Editor: Mohamad Yoenus

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nurmulia Rekso Purnomo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Pemerintah berharap kasus dugaan suap seperti yang dikatakan dan dilakukan gembong narkoba Freddy Budiman, dibongkar sejelas-jelasnya.

Menurut Wakil PResiden RI, Jusuf Kalla (JK), perlu diketahui betul atau tidaknya dugaan tersebut.

"Sikap Presiden kan jelas, ingin segera diungkap. Kalau memang tidak ada bilang tidak ada, kalau ada bilang ada," ujar Jusuf Kalla kepada wartawan, di kantor Wakil Presiden RI, Jakarta Pusat, Jumat (12/8/2016).

Oleh karena itu, menurutnya sudah tepat langkah TNI dann Polri, yang masing-masing membentuk tim investigasi, untuk menelusuri kebenaran pernyataan Kordinator Komisi Untuk Orang Hilang dan Tindak Kekerasan (Kontras), Haris Azhar, yang pertamakali melontarkan tuduhan tersebut.

"(karena) tidak mungkin CPM (Polisi Militer) periksa polisi, dan juga tidak mungkin Propam Polisi periksa tentara," jelasnya.

Gembong narkoba Freddy Budiman sudah dieksekusi mati di Pulau Nusa Kambangan, Cilacap.

Berita Rekomendasi

Setelah kematiannya, Haris Azhar kemudian membeberkan bahwa ia sempat menemui Freddy, dan ia diceritakan bahwa gembong narkoba itu selama ditahan, banyak dimanfaatkan oleh oknum aparat.

Dalam ceritanya, Haris menyebut lembaga TNI, Polri dan Badan Narkotika Nasional (BNN). (*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas