Peraih Medali Emas Olimpiade Liliyana Natsir Pernah berlatih di Tempat Kumuh Ini
Bagian atas tembok sebelah timur, ditutupi bilik bambu. Tulisan pada plang yang terpampang, sulit dibaca akibat dimakan waktu.
Editor: Mohamad Yoenus
Laporan Wartawan Tribun Manado, Alexander Pattyranie
TRIBUNNEWS.COM, MANADO - Liliyana Natsir merupakan atlet bulu tangkis yang mengharumkan nama Indonesia di ajang Olimpiade Rio 2016.
Ia bersama Tontowi Ahmad meraih medali emas dalam kategori ganda campuran. Lagu Indonesia pun berkumandang di sana.
Dan, Kota Manado, Sulawesi Utara merupakan bagian dari perjalanan kariernya yang berliku. Ia pernah berlatih di GOR PB Pisok di Jalan Stadion Klabat Selatan, Kecamatan Wanea, Manado.
Dari pantauan Tribun Manado, Minggu (21/8/2016), bangunan GOR PB Pisok terlihat usang dan kumuh. Bagian atas tembok sebelah timur, ditutupi bilik bambu.
Tulisan pada plang yang terpampang, sulit dibaca akibat dimakan waktu. Pada bagian dalam terdapat empat lapangan bulu tangkis.
Di sudut kiri, setelah masuk dari pintu utama, tersedia fasilitas tiga alat latihan fisik yang sudah sangat tua.
Di dinding, terpampang banyak foto-foto Liliyana Natsir. Satu di antaranya foto Liliyana bersama pelatih PB Pisok Juddy Goni Lapian dan pendiri PB Pisok Spego Goni.
Di bawah tribun bagian barat, terdapat ruang pemanasan dan latihan fisik. Di situlah Liliyana berlatih dan dipantau Kabid Binpres PBSI Sulut Heinttje Poluakan.
Namun, setiap ruangan ini tak lagi digunakan, tampak gelap dan sangat berdebu. Menurut warga setempat, ada seorang kakek tua yang pernah menjadi juru pelihara Gor Arie Lasut, kala Liliyana masih berlatih.
Saat ditemui di kediamannya, Lingkungan V Kelurahan Kairagi II Kecamatan Mapanget Manado, Kakek bernama Gustaf Lumingas tak lagi mendengar dan melihat, karena sudah menginjak usia 80 tahun. (*)