Beredar Video Pernyataan Pelaku Penikaman Tiga Polisi Sebelum Tewas
"Belum tahu sehabis dari sini (jenazah) mau dibawa ke mana," kata Kepala Instalasi Humas Rumah Sakit Polri, AKBP Purnamawati.
Penulis: Theresia Felisiani
Editor: Mohamad Yoenus
Dugaannya pelaku penusukan terkait dengan organisasi yang juga pendukung ISIS.
"Dari aksinya ini, memang patut diduga pelaku ada hubungan dengan jaringan teroris. Perbuatannya ini sudah masuk dalam aksi teror," tegas Boy Rafli.
Dalam rekaman video yang beredar, Sultan mengaku hanya mengincar pistol.
Sultan ingin mendapatkan pistol untuk membunuh 'Ansor Thogut'. Sultan mengakui dia telah mencuri peluru milik kakaknya, yang ditemukan polisi.
Kakak Sultan merupakan seorang anggota polisi. "Iya. Saya ambil. Dia nggak tahu." Lihat video di atas.
Kronologis Kejadian
Kejadian tersebut bermula saat Kompol Effendi bersama dengan Iptu Bambang, dan Bripka Sukardi, tengah berada di Pos Lalu Lintas Yupentek, Cikokol, Tangerang Kota. Tiba-tiba, SA menyerang ketiganya secara membabi buta dengan menggunakan sebilah golok.
"Dia juga melempar (benda dengan) sumbu menyerupai bahan peledak sebanyak dua batang," ucapnya.
Setelah melakukan penyerangan, akhirnya SA dapat dilumpuhkan dengan ditembak sebanyak tiga kali pada bagian pahanya. Setelah dilumpuhkan, SA dilarikan ke RS Polri Kramatjati, Jakarta Timur, untuk dirawat.
Kompol Effendi juga langsung dibawa ke RS Siloam karena mendapat luka tusuk di torak jantungnya.
Iptu Bambang dibawa ke RSUD Tangerang karena luka tusuk di dada dan bagian kiri punggung.
Sementara itu, Bripka Sukardi mengalami luka di punggung dan lengan tangan kanannya.
Dari tangan SA, polisi mendapatkan barang bukti berupa sebilah pisau, sebilah badik, dua benda yang diduga bom pipa yang terletak di pinggir jalan, satu tas warna hitam, satu sorban warna putih, satu stiker yang tertempel di Pos Polisi. (*)