Ini Puisi Panglima TNI Gatot Nurmantyo di Rapimnas Golkar
Dalam kesempatan itu, Gatot memaparkan materi dengan tema 'Menjaga Keutuhan Bangsa'.
Penulis: Wahyu Aji
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo menghadiri Rapimnas Partai Golkar di Balikpapan, Kalimantan Timur, Senin (22/5/2017).
Dalam kesempatan itu, Gatot memaparkan materi dengan tema 'Menjaga Keutuhan Bangsa'.
Dirinya juga membacakan puisi berjudul 'Tapi Bukan Kami' karya Denny JA.
Lewat potongan video yang diupload Denny JA di akun twitter dan facebooknya, dia menuliskan soal isu ketidakadilan sosial yang relevan dengan kondisi saat ini.
Antara lain bunyinya: Desa semakin kaya tapi bukan kami punya. Kota semakin kaya tapi bukan kami punya.
Denny mengaku mendapatkan video itu dari Nurul Arifin, Ketua DPP Golkar bidang komunikasi dan media.
"Saya senang jika semakin banyak pemimpin membaca puisi," kata Denny.
Dirinya lalu mengutip ucapan John F Kennedy yang terkenal, 'Jika saja semakin banyak politisi membaca puisi, dan semakin banyak penyair tahu politik, dunia akan lebih baik'.
Lebih lanjut Denny juga mengapresiasi Jenderal Gatot yang memang peka dengan batin masyarakat.
"Tentu Jenderal Gatot juga merasa isu ketidak adilan sosial adalah penyakit masyarakat," katanya.
Berikut puisi lengkap 'Tapi Bukan Kami Punya' yang dibacakan Gatot:
Sungguh Jaka tak mengerti
Mengapa ia dipanggil ke sini.
Dilihatnya Garuda Pancasila
Tertempel di dinding dengan gagah.
Dari mata burung Garuda
Ia melihat dirinya
Dari dada burung Garuda
Ia melihat desa
Dari kaki burung Garuda
Ia melihat kota
Dari kepala burung Garuda
Ia melihat Indonesia
Lihatlah hidup di desa
Sangat subur tanahnya
Sangat luas sawahnya
Tapi bukan kami punya
Lihat padi menguning
Menghiasi bumi sekeliling
Desa yang kaya raya
Tapi bukan kami punya
Lihatlah hidup di kota
Pasar swalayan tertata
Ramai pasarnya
Tapi bukan kami punya
Lihatlah aneka barang
Dijual belikan orang
Oh makmurnya
Tapi bukan kami punya