Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribunners
Tribunners

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.


Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Blog Tribunners

Ini Perbedaan Generasi dan Kelebihannya

Sesebuah generasi menggambarkan keadaan atau situasi, di mana setiap individu mempunyai pengalaman hidup yang dilalui, dapat menggambarkan siapa diri

Penulis: Muchammad Andhika Supriyanto

TRIBUNNERS - Sesebuah generasi menggambarkan keadaan atau situasi, di mana setiap individu mempunyai pengalaman hidup yang  dilalui, dapat menggambarkan siapa diri kita dan bagaimana kita melihat dunia dari kacamata sendiri dan setiap generasi mempunyai personaliti tersendiri.

Setiap generasi mempunyai kepercayaan nilai, budaya, perspektif, minat, apa yang tidak digemari, dan kemahiran terhadap kehidupan dan pekerjaan sesuai dengan keadaan persekitaran semasa seseorang itu lahir dan dibesarkan.

Istilah Generasi X, Y, dan Z digunakan The Sydney Morning Herald, untuk merujuk kepada kelompok generasi dalam kumpulan umur tertentu.

Kemudian Don Tapscott dalam bukunya Grown Up Digital membagi demografi penduduk dalam beberapa kelompok berikut.

Pre Baby Boom – Generasi Veterans ( lahir 1945 dan sebelumnya)

Generasi ini adalah generasi tertua yang berumur sekitar 70 tahun keatas yang lebih dikenal dengan sebutan Generasi 45 di Indonesia. Pengalaman hidup lama membuat generasi ini dianggap sebagai generasi yang adaptif yaitu generasi yang mudah menerima dan menyesuaikan diri dengan keadaan semasa.

Didalam generasi ini sendiri terdapat beberapa generasi seperti Lost Generation (Generation of 1914) yang berjuang dalam Perang Dunia Pertama, Greatest Generation (G.I. Generation) yang berjuang di dalam Perang Dunia Kedua, dan Silent Generation (Children of the Great Depression) yaitu zaman kemelesetan teruk yang memberi kesan mendalam kepada generasi ini.

The Baby Boom (lahir antara 1946 – 1964)

Lahir selepas Perang Dunia Kedua dari tahun 1946 hingga 1964. Disebut Baby Boom karena pada masa ini pertambahan angka kelahiran yang tinggi sebagai imbas dari Perang Dunia II yang menewaskan banyak korban.

Generasi ini dikenal sebagai generasi pekerja keras dan idealis tapi kurang adaptif. Mereka hidup mandiri dan tidak bergantung pada keluarga. Pekerjaan penyiaran (broadcasting), TV dan radio sangat diminati pada masa ini.

The Baby Bust – GEN X (lahir 1965 – 1976)

Dikenal dengan sebutan 1 th Generation dan Baby Bust. Tidak ada tahun kelahiran tepat yang dipersetujuin secara universal. Mereka yang dilahirkan akhir 1960 an hingga awal 1980 an( tidak lebih dari 1982). 

Kata gen X digunakan pertama kali oleh fotograger Hungaria lalu dipopulerkan oleh Douglas penulis Novel tahun 1991. Orang yang lahir pada masa ini dikenal dengan pemecah masalah yang sangat handal dan good manajer.

Komputer, Video Games, TV kabel, dan internet sudah mulai dikembangkan namun generasi X ini merasakan “abad kegelapan” di mana akses internet masih lemot.

The Echo of the Baby Boom – GEN Y (lahir antara 1977 – 1997)

Generasi ini juga populer dengan sebutan Milenial Generation, Generastion next, Net Gen, dan Echo Boomers yang lahir sekitar tahun 1977 hingga 1997.

Ungkapan Generasi Y mulai dipakai pada editorial koran besar Amerika Serikat yang dipopulerkan William dan Neil penulis buku.

Waktu generasi ini lahir, tekologi komunikasi tengah gencar dikembangkan. Ponsel dan internet belum terintegrasi, tapi sudah booming SMS, email, pesan instan (Yahoo Messenger, ICQ, dsb).

Ketika generasi Y mulai remaja, muncullah media sosial seperti Friendster, MySpace, Facebook, Twitter. Games online juga mulai populer. Koneksi internet sudah mulai membaik dan mulai mudah diakses sehingga membuat generasi ini sangat kedanduan dengan internet.

Generation Net – Generation Z (lahir antara  1998 – 2010)

Disebut juga dengan nama iGeneration, generasi net, atau generasi internet. Mereka memiliki kesamaan dengan generasi Y, tapi mereka mampu mengaplikasikan semua kegiatan dalam satu waktu seperti nge-tweet menggunakan ponsel, browsing denan PC, dan mendengarkan musik menggunakan headset (multitasking).

Apapun yang dilakukan kebanyakan berhubungan dengan dunia maya. Generasi Z ini sangat diuntungkan dengan kemajuan infrastruktur yang memungkinkan internet diakses mudah dan cepat, dan lumayan murah.

Sejak lahir Generasi Z sudah berhubungan dengan beragam aplikasi internet. Sehingga generasi ini sangat mudah beradaptasi dengan teknologi komunikasi.

Generasi Alpha (lahir pada 2010 – hingga sekarang)

Generasi yang sangat terdidik karena masuk sekolah lebih awal dan banyak belajar, memiliki orangtua yang kaya dengan sedikit saudara kandung.

Banyak pakar yang mengatakan bahwa gen A merupakan generasi yang paling terpelajar di dalam generasi manusia.

Kemampuan yang melebihi generasi lain dan generasi tua yang seiring berjalannya waktu akan menghilang membuat generasi ini akan punya peluang kerja yang sangat tinggi menjelang tahun 2020. Namun gen A ini memiliki sifat sangat materialistik.

Secara umum tiap generasi punya karakter yang berbeda. Karenanya kita perlu mengenal diri sendiri dan mencari teman senasib.

Untuk optimalkan kelebihan dan bisa juga untuk peta awal karakter orang lain dalam interaksi. Semisal kita jadi trainer, beda generasi audiens beda teknik pendekatannya. Kalau kita jadi marketing, beda generasi target market beda juga teknik pendekatannya.

Tribunners merupakan jurnalisme warga, dimana warga bisa mengirimkan hasil dari aktivitas jurnalistiknya ke Tribunnews, dengan mendaftar terlebih dahulu atau dikirim ke email redaksi@tribunnews.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas