Hal itu ialah tinginya biaya makan dan minum yang dijual di kawasan GBK terlebih di Zona Inspirasi.
Meski mendapat uang makan dari kantor selama delapan hari berkemah, diakui mereka bertiga, uang tersebut dirasa kurang untuk menutupi biasa makan dan minum.
"Biasanya makan tiga kali, ini sampai sore baru satu kali. Paling nanti malam baru makan lagi. Mahal banget, satu kali makan bisa habis Rp 30 ribu sampai Rp ribu, belum lagi buat rokoknya," tutur Surya.
"Tadi beli gorengan Rp 20 ribu cuma dapat empat, satunya goceng. Kalau hitungannya buat nginap lima hari bisa cukup," tambahnya.
Mereka bahkan juga sudah meminta ke kantor agar bisa dibawakan galon sebagai wadah air agar bisa lebih berhemat dalam pengeluaran.
Berkemah di tenda untuk menjaga toilet portabel nyatanya bukan kali pertama yang dilakoni mereka bertiga.
"Sering sih tergantung ada event apanya. Kaya kemaren waktu di Sentul itu kita sampai nginap juga," kata Surya.
Baca: Saat Anies Baswedan dan Zulkifli Hasan Disoraki Penonton pada Pembukaan Asian Para Games 2018
Namun, dikatakaan Surya, berkemah di GBK kali ini menjadi pengalaman menarik yang tak mungkin bisa terulang dalam waktu dekat.
"Ini enaknya karena bisa ikut merasakan suasana Asian Para Games langsung di GBK sini seharian, dari pagi ketemu pagi lagi," kata Surya yang diamini dua orang temannya.