TRIBUNNEWS.COM, AKARTA - Setelah menyelesaikan akuisisi terhadap perusahaan sekuritas PT Dinamika Usaha Jaya (DUJ), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) membidik untuk melakukan kegiatan penjaminan emisi dari para nasabahnya.
"Nasabah kami banyak dari kalangan korporasi," kata Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmaja di Jakarta, Rabu (4/7). Memiliki anak usaha hasil akuisisi akan memudahkan BCA mengembangkan bisnisnya di segmen investment banking. Nasabah yang berencana menggelar hajatan berupa Initial Public Offering (IPO), rilis obligasi atau banking financing tak perlu repot-repot mencari perusahaan lain.
Sayangnya Jahja enggan menyebutkan berapa target penjaminan emisi yang hendak dicapai Dinamika Usaha Jaya di tahun ini. Yang jelas, bank miliki Djarum Group ini tetap akan mempertahankan Dinamika Usaha Jaya untuk bergerak di sektor sekuritas.
BCA juga belum berencana menambah modal DUJ. "Untuk apa mereka ditambah modal, dengan yang sudah ada sekarang sudah cukup," ujar Jahja.
Sebagai catatan saja, perusahaan yang memiliki kode emiten BBCA ini memiliki 75% atau mayoritas saham di Dinamika Usaha Jaya yang dulunya dimiliki oleh PT Poly Kapitalindo. Sedangkan 25% sisanya masih dimiliki oleh pemilik saham lama. Untuk akuisisi itu, BCA menggelontorkan dana segar sebesar Rp 189 miliar.
PT Dinamika Usaha Jaya sendiri merupakan perusahaan sekuritas yang berdiri sejak 1990 lalu. Perusahaan tersebut menangani investment banking, fund management, brokerage, dan research. (*)
BACA JUGA: