TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sejak sempat menghilang dari pasar, banyak pihak mulai mencoba mengimpor kacang kedelai dan dijual ke pasar bebas. Harga kedelai pun melonjak tinggi, sejak impor yang diambil dari Amerika Serikat (AS).
Menurut Menteri Pertanian Suswono, saat ini petani tak lagi bergairah menanam kedelai, akibat dari kebijakan impor. Bahkan, kini petani lebih senang menanam jagung ketimbang kedelai.
"Tanaman pangan prioritasnya padi, kedua jagung. Kedelai memang masih kecil, jadi paling terakhir," ujar Suswono di rumahnya, bilangan Widya Chandra, Kamis (2/8/2012).
Alasan yang menghambat produksi kedelai dalam negeri, lanjutnya, karena lahan untuk menanam kedelai semakin berkurang. Suswono menjelaskan, untuk bisa meningkatkan produksi kedelai, minimal butuh lahan khusus sekitar 500-600 hektare.
"Luasan kedelai semakin menurun.Sekarang kan 500 sampai 600 hektare. Idealnya kembalikan kuasa lahan tanam kedelai," cetus Suswono.
Suswono menuturkan, tidak ada pilihan lain selain menambah dan memperluas lahan baru untuk kedelai.
"Karena, petani lebih ke jagung yang harganya menguntungkan. Produktivitasnya juga lebih tinggi jagung," ungkap Suswono. (*)
BACA JUGA
- Kenaikan Tarif Tol Sedyatmo Sudah Disosialisasikan
- Situs China Bocorkan Harga iPhone 5 800 Dolar
- Market Share Tablet: Apple Naik Acer Melorot
- Kuasai 68 Persen Pasar Tablet, iPad Kalahkan Samsung