Risiko pembalikan dana
Derasnya arus modal asing ke pasar obligasi juga mendatangkan risiko tersendiri. Apalagi di tengah krisis Eropa dan perlambatan dunia sehingga selera risiko investor bak pasang surut gelombang. Saat risk aversion kembali, otomatis investor menghindari aset berisiko tinggi dan menarik dananya dari Indonesia.
Menurut Akbar, pasar obligasi maupun saham Indonesia masih rentan karena pasar indonesia terbilang kecil. "Market capitalization IHSG hanya dua kalinya Google di Amerika. Itu sebabnya investasi di Indonesia sangat berfluktuasi,' terang Akbar.
Akbar dan Ikhsan masih melihat pasar obligasi masih akan bergerak di rentang yang lebar selama krisis Eropa dan AS belum membaik. Akbar memprediksi yield obligasi bertenor 10 tahun sampai akhir 2012 masih bisa menuju level 5%-5.2%.
Sedangkan Ikhsan memprediksi sampai akhir tahun yield FR0060, bertenor 5 tahun berpotensi turun ke 5.00%-5.25 %. Sedangkan seri FR0061 bertenor 10 tahun akan turun ke 5.5%-5.75 %. Lalu yield seri FR0059 bertenor 15 tahun di kisaran 6.00%-6.25% dan FR0058 bertenor 20 tahun akan berkisar 6.25%-6.50%. (*)
BACA JUGA: