Laporan Wartawan Tribun Jabar, Ida Romlah
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Ketua Asosiasi Kafe dan Restoran (AKAR) Bandung, Dedie Soekartin mengatakan, mahalnya harga bawang putih dan merah telah berpegaruh terhadap kenaikan harga komoditi lain. Akibatnya, keuntungan pengusaha kuliner menjadi menurun drastis.
"Harga jual makanan tidak kami naikkan, walau harga bahan makanan naik. Ya akhirnya marjin keuntungan kami sangat tipis," kata Dedie kepada Tribun melalui sambungan telepon, Selasa (19/3/2013).
Dedie mengungkapkan, sejumlah bahan makanan yang ikut naik pascanaiknya harga bawang putih dan merah adalah sayuran dan daging ayam. Sementara daging sapi, sudah naik sejak lama.
Menurut Dedie, beban pengusaha kuliner semakin berat begitu harga elpiji untuk idustri rumah makan juga naik. Kenaikan elpiji 50 kilogram itu sudah terjadi sejak awal Maret, dengan kenaikan mencapai Rp 200.000 per tabung.
"Tadinya Rp 470.000 per tabung, tapi sekarang naik jadi Rp 670.000 per tabung ukuran 50 kilogram. Kalau tabung 12 kilogram belum naik tapi kan pengusaha banyak pakai tabung 50 kilogram," ujar Dedie.
Harga bawang putih dan merah mengalami kenaikan signifikan sejak Februari 2013. Selain itu, kedua komoditi tersebut juga sulit ditemukan di pasaran.
baca juga:
- Rp 1 T Disiapkan Untuk Perbaikan Infrastruktur Rumah Sakit
- Wamenkes: Jamkesmas 2013 Akan Menanggung 86,4 Juta Warga Miskin
- Batas Akhir Penyampaian SPT Tahunan 31 Maret 2013