Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Willy Pramudya
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - AXIS, salah satu operator online di Indonesia menyatakan telah melakukan berbagai persiapan untuk memastikan kualitas dan stabilitas jaringannya selama Hari Raya Idul Fitri tahun ini
Selain menambahkan kapasitas yang cukup untuk mengantisipasi terjadinya lonjakan trafik pada layanan panggilan/suara, SMS, dan data, AXIS mengaku telah sepenuhnya memindahkan kembali frekuensi 3G dari blok 11 dan 12 ke blok 2 dan 3 untuk memastikan kualitas terbaik dari layanan internet 3G bagi para pelanggan.
Michael McPhail, Chief Technology Officer AXIS, mengatakan, selama Hari Raya Idul Fitri, jaringan mengalami lonjakan pada layanan suara/panggilan, SMS, dan data dibandingkan pada hari-hari biasa.
"Untuk momen besar ini, AXIS telah menyediakan komunikasi yang berkualitas menjelang Idul Fitri, saat Hari Raya, dan usai Hari Raya," kata McPhail di Gedung Axis Megakuningan, Jakarta, Selasa (30/7/2013)
Dikemukakan pula, Axis telah melakukan antisipasi bahwa pada Hari Raya Idul Fitri tahun ini akan terjadi kenaikan pada semua layanan. Layanan BlackBerry, misalnya, diperkirakan akan meningkat 20 persen; trafik layanan SMS meningkat 20 persen, dan layanan internet diperkirakan akan mengalami lonjakan signifikan hingga lebih dari 40 persen.
"Agar dapat memenuhi peningkatan permintaan layanan, AXIS telah menyelesaikan peningkatan kapasitas yang diperlukan pada jaringannya, sebelum dilakukan pembekuan jaringan yaitu 7 hari sebelum dan 7 hari setelah hari raya Idul Fitri,” katanya.
McPhail melanjutkan, AXIS juga telah mengembalikan kembali jaringan kami dari blok 11 dan 12 ke blok 2 dan 3. Hal itu dilakukan segera setelah kendala interferensi yang menimpa sebagian besar jaringan AXIS yang terjadi akhir pekan lalu.
Setelah proses migrasi, lanjut McPhail, pihaknya langsung melihat dampaknya bagi pelanggan AXIS yang mengalami penurunan secara signifikan pada kualitas layanan dan segera memperbaikinya.
"Proses ini dilakukan sesuai dengan ketetapan pemerintah, namun kami juga tak ingin terjadi lagi, terutama selama masa istimewa bagi sebagian besar pelanggan kami. Kami saat ini sedang berkoordinasi dengan pemerintah agar kejadian seperti ini tidak terjadi lagi,” kata Michael McPhail.