News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Rupiah Menguat Bukan Karena Jokowi Jadi Capres

Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wakil Presiden, Boediono (tengah) didampingi Ketua Otoritas Jasa Keuangan, Muliaman Hadad (dua kanan), Menteri Koordinator Perekonomian, Hatta Rajasa (dua kiri), dan Menteri Keuangan, Chatib Basri (kanan) membuka perdagangan bursa efek di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta Selatan, Kamis (2/1/2014). Perdagangan dibuka Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat pada angka 4.300-4.303 pada pukul 09.01 WIB. IHSG pagi ini menguat dibandingkan pada saat penutupan BEI Senin (30/12/2013) lalu pada poin 4.274.18.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Keuangan Chatib Basri menjelaskan menguatnya nilai mata uang rupiah terhadap dolar AS pekan lalu bukan karena Joko Widodo menjadi calon Presiden.

Chatib mengungkapkan rupiah menguat pekan lalu karena ada sentimen positif di luar pasar Indonesia. Chatib membantah rupiah menguat bukan karena aliran uang (cashflow) dari luar negeri banyak masuk ke Indonesia pekan lalu.

"Jadi yang masuk sebetulnya bukan uang dari luar, tetapi euforia dari luar," ujar Chatib di kantor Balaikota DKI Jakarta, Senin (17/3/2014).

Chatib menilai terjadi sebuah kepercayaan di pasar saham asing terhadap mata uang rupiah. Yield dari bond di dalam negeri relatif konstan pada saat pekan lalu.

"Kalau kita lihat apakah itu kepercayaan diri luar masuk terjadi," papar Chatib.

Chatib menambahkan di pasar rupiah sebenarnya penguatannya hanya 30 poin. Sebelumnya diberitakan nilai mata uang rupiah saat Jokowi diumumkan jadi calon Presiden berada di angka Rp 11.415, namun hari ini mata uang rupiah kembali melemah di angka Rp 11.435.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini