TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Holcim Indonesia Tbk (SMCB) akan melakukan penggabungan usaha alias merger dengan dua anak usahanya.
Kedua anak usaha itu adalah PT Bintang Polindo Perkasa dan PT Wahana Transtama.
Holcim Indonesia akan menjadi perusahaan yang menerima penggabungan (surviving entity).
Sedangkan, Bintang dan Wahana akan menjadi perusahaan yang menggabungkan diri.
"Alasan (penggabungan) untuk efisiensi administrasi," ujar Diah Sasanawati, Corporate Communications Manager, SMCB di Jakarta, Senin (21/4).
Mengutip laporan keuangan SMCB per akhir Desember 2013, Bintang Polindo merupakan perusahaan semen yang seluruh sahamnya dikuasai SMCB.
Total aset sebelum eliminasi tercatat sebesar Rp 212,14 miliar.
Sedangkan, Wahana merupakan perusahaan jasa angkutan yang asetnya hanya Rp 1,99 miliar.
Manajemen Holcim Indonesia harus mengantongi restu dari pemilik saham terlebih dahulu untuk memuluskan niat itu.
Rencananya, perseroan akan menggelar rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) pada 6 Mei 2014 mendatang.
Aksi merger ini dilakukan pasca induk perusahaan, Holcim Ltd mengabarkan juga akan melakukan merger dengan produsen semen asal Prancis, Lafarge SA.
Terkait hal itu, Diah bilang, bahwa rencana SMCB tidak ada hubungannya dengan aksi korporasi sang induk.
"Tidak ada hubungannya, kebetulan saja," imbuhnya.