News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kemenpera Akan Bedah 14.000 Rumah Warga di Nusa Tenggara dan Maluku

Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sejumlah anak-anak bermain di kawasan Sungai Opas (kampung seberang), Pangkalpinang, Minggu (17/2). Kelurahan Opas Indah berencana untuk merevitalisasi kawasan timur Opas dengan pengajuan rumah layak huni. BANGKA POS/RESHA JUHARI

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Adiatmaputra Fajar Pratama

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Perumahan Rakyat (Kemenpera) pada tahun 2014 akan membedah sekitar 14.000 rumah warga yang belum layak huni yang berada di Nusa Tenggara dan Maluku.

Kemenpera berharap kegiatan bedah rumah warga kurang mampu yang dilaksanakan melalui program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) itu ke depan bisa memberikan manfaat bagi masyarakat luas.

"Untuk tahun 2014 ini kami akan memberikan Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya atau bedah rumah ke 14.000 unit rumah yang berada di Nusa Tenggara dan Maluku," ujar Deputi Bidang Perumahan Swadaya Kemenpera Jamil Ansari Rabu (11/6/2014).

Jamil Ansari mengungkapkan, masih banyak masyarakat di daerah-daerah masih tinggal di rumah yang tidak layak huni.

Oleh karena itu pemerintah melalui Kemenpera akan terus berupaya membantu mereka dengan menyalurkan bantuan stimulan perumahan agar rumah mereka lebih layak untuk dihuni.

Untuk bantuan BSPS di Nusa Tenggara dan Maluku, Kemenpera akan menyalurkannya di empat wilayah yakni Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Maluku dan Maluku Utara.

Jumlah bantuannya bervariasi yakni mulai 500 unit hingga 5000 unit rumah per provinsinya. Bantuan tersebut akan disalurkan ke 23 kabupaten / kota di empat provinsi tersebut.

Lebih lanjut, Jamil Ansari menjelaskan, jumlah bantuan stimulan yang disalurkan Kemenpera ke empat daerah tersebut memang mengalami sedikit pengurangan. Hal tersebut dikarenakan adanya pemotongan anggaran bantuan sosial dari pemerintah.

"Sebelumnya kami mentargetkan bisa membantu sebanyak 28.000 unit rumah. Tapi karena anggarannya berkurang akibat pemotongan dana bantuan sosial maka jumlahnya hanya untuk 14.000 unit rumah saja," terangnya.

Untuk mengantisipasi hal tersebut, imbuh Jamil Ansari, Kemenpera berharap Pemda setempat juga bisa menggandeng pihak ketiga untuk membantu masyarakat miskin yang belum memiliki rumah yang layak. Salah satunya mengoptimalkan dana CSR perusahaan atau mengajak orang-orang kaya serta mereka yang memiliki kemampuan ekonomi untuk menyisihkan sebagian rezekinya untuk membantu sesama.

"Pemda diharapkan bisa berperan aktif dalam program bedah rumah ini dengan mengalokasikan APBD nya untuk membantu masyarakatnya. Sedangkan perusahaan bisa menyalurkan dana CSR nya dan masyarakat yang mampu bisa ikut membantu membedah rumah masyarakat yang berada di sekitarnya," harapnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini