News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Garuda Indonesia Pastikan Tak Akuisisi Mandala Air

Editor: Budi Prasetyo
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pesawat Garuda Indonesia menunggu keberangkatan di Bandara Soekarno Hatta, Cengkareng, Banten, Rabu (17/4/2013). Garuda sepanjang tahun 2012 telah menerbangkan 20,4 juta penumpang. Tahun ini Garuda akan mendatangkan 24 unit pesawat anyar untuk menambah 139 unit yang telah ada sebelumnya. KOMPAS/AGUS SUSANTO

Laporan Wartawan Tribun Timur / Hajrah

TRIBUNNEWS..COM,MAKASSAR- ‎ EVP Startegy Business Develompent and Risk Management,  Rudi Rifajantoro menepis isu yang berkembang terkait perseroannya yang berencana akan menjadi salah satu investor dalam penyelamatan maskapai Mandala Air.

Dengan tegas Rudi mengatakan, pihaknya tidak melihat sesuatu yang menarik dari Mandala Air dalam pengembangan bisnis ke depan.

"Kami pastikan tidak akan ikut dalam akuisisi ataupun terlibat dalam penyelamatan Mandala Air sebagai investor baru,"katanya dalam kunjungan peresmian penerbangan perdana Garuda Indonesia ke Bima,Mamuju, dan Luwuk di Makassar, Rabu (2/7/2014).

Menurut dia, Garuda Indonesia lebih memilih untuk berkonsentrasi dalam mengembangkan anak perusahaannya yakni Citilink agar mampu menjadi pemimpin pasar penerbangan "murah".

Rudi menyampaikan bahwa Garuda telah beberapa kali melakukan evaluasi terhadap kondisi Mandala Air dan beberapa maskapai lainnya yang mengalami kondisi sama.

Hasilnya kata dia beberapa poin pertimbangan adalah baik dari sisi rute dan infrastruktur pesawat sama sekali tidak memberi velue atau nilai lebih untuk mendorong pertumbuhan bisnis.

"Kami realistis dan tidak asal caplok, akan lebih baik Citilink kami kembangkan untuk memperluas jangkauan rutenya terutama dari base Halim Perdana Kusuma,"katanya.

Sekadar diketahui Selasa 1 Juli 2014 kemarin Maskapai Tiger Mandala Air yang berada di bawah naungan PT Mandala Airlines resmi berhenti beroperasi.

Maskapai ini sendiri memutuskan penghentian operasional akibat beberapa faktor diantaranya kondisi pasar yang semakin menurun hingga biaya operasional yang kian membengkak akibat nilai tukar rupiah yang melemah.

Sebelumnya beberapa maskapai disebut-sebut getol untuk menjadi penyelamat maskapai ini seperti AirAsia, dan Garuda Indonesia.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini