Laporan Wartawan Tribun Timur / Hajrah
TRIBUNNEWS..COM,MAKASSAR- EVP Startegy Business Develompent and Risk Management, Rudi Rifajantoro menepis isu yang berkembang terkait perseroannya yang berencana akan menjadi salah satu investor dalam penyelamatan maskapai Mandala Air.
Dengan tegas Rudi mengatakan, pihaknya tidak melihat sesuatu yang menarik dari Mandala Air dalam pengembangan bisnis ke depan.
"Kami pastikan tidak akan ikut dalam akuisisi ataupun terlibat dalam penyelamatan Mandala Air sebagai investor baru,"katanya dalam kunjungan peresmian penerbangan perdana Garuda Indonesia ke Bima,Mamuju, dan Luwuk di Makassar, Rabu (2/7/2014).
Menurut dia, Garuda Indonesia lebih memilih untuk berkonsentrasi dalam mengembangkan anak perusahaannya yakni Citilink agar mampu menjadi pemimpin pasar penerbangan "murah".
Rudi menyampaikan bahwa Garuda telah beberapa kali melakukan evaluasi terhadap kondisi Mandala Air dan beberapa maskapai lainnya yang mengalami kondisi sama.
Hasilnya kata dia beberapa poin pertimbangan adalah baik dari sisi rute dan infrastruktur pesawat sama sekali tidak memberi velue atau nilai lebih untuk mendorong pertumbuhan bisnis.
"Kami realistis dan tidak asal caplok, akan lebih baik Citilink kami kembangkan untuk memperluas jangkauan rutenya terutama dari base Halim Perdana Kusuma,"katanya.
Sekadar diketahui Selasa 1 Juli 2014 kemarin Maskapai Tiger Mandala Air yang berada di bawah naungan PT Mandala Airlines resmi berhenti beroperasi.
Maskapai ini sendiri memutuskan penghentian operasional akibat beberapa faktor diantaranya kondisi pasar yang semakin menurun hingga biaya operasional yang kian membengkak akibat nilai tukar rupiah yang melemah.
Sebelumnya beberapa maskapai disebut-sebut getol untuk menjadi penyelamat maskapai ini seperti AirAsia, dan Garuda Indonesia.