TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Bank Syariah Mandiri (BSM) mengalami penurunan laba cukup dalam di akhir Juni lalu. Anak usaha Bank Mandiri ini turun 59,06% pada semester I-2014, berbanding periode yang sama tahun lalu.
Bank Syariah Mandiri mencatat laba Rp 150,14 di bulan Juni lalu, turun dari pencapaian Juni 2013 yang sebesar Rp 366,74.
Berdasarkan laporan keuangan perusahaan, pembiayaan BSM yang sebesar Rp 11,66 triliun, tumbuh 5,8% dari akhir Juni tahun lalu yang sebesar Rp 11,02 triliun.
Sedangkan dana pihak ketiga (DPK) yang dihimpun BSM mencapai Rp 53,26 triliun per Juni 2014, tumbuh 7,61% dari Rp 49,49 triliun.
Total aset BSM meningkat dari Rp 58,48 triliun di bulan Juni 2013 menjadi Rp 62,78 triliun di bulan Juni 2014. Jumlah tersebut menunjukkan total aset BSM tumbuh 7,35% year on year di semester I 2014.
Adapun Capital Adequacy Ratio (CAR) terjaga di level 19,94%. Sementara rasio pembiayaan bermasalah atau Non Performing Finance (NPF) Gross di level 6,46% dan NPF Net di level 3,90%.
Return of Aset (ROA) BSM di level 0,66% dan Return of Equity (ROE) di level 20,17%. Margin bunga bersih atau Net Interest Margin (NIM) di level 6,20%. Beban Operasional Terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) terjaga di level 93,03%. Terakhir, Financing to Deposit Ratio (FDR) terjaga di level 89,91%.
KONTAN berusaha melakukan konfirmasi terhadap Agus Sudiarto, Direktur Utama BSM sejak Senin, (11/8). Sayangnya dia tak bersedia diwawancara via telepon dengan alasan sedang rapat. Pesan pendek yang dikirimkan juga belum dibalas. Begitu juga telepon dan pesan pendek yang dikirimkan pada Taufik Machrus, Sekretaris Perusahaan BSM, juga belum dijawab. (Adhitya Himawan)