TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ekonom INDEF Aviliani mengungkapkan Indonesia belum memiliki daya saing secara global.
Hal ini disebabkan peningkatan masih rendah yang dilihat dari transaksi ekspor yang rendah dan impornya masih tinggi.
"Transaksi impor kita masih tinggi artinya bahwa jangan hanya melihat daya saing kita menurun tapi harus dilihat dari sisi implementasinya," ujar Aviliani di Jakarta, Jumat (5/9/2014).
Aviliani mengimbau kepada pemerintah dan swasta harus meningkatkan daya saing. Hingga saat ini 80 persen ekspor masih barang yang tidak punya daya saing.
"Karena kalau bicara daya saing itu bicara daya tambah," ungkap Aviliani.
Aviliani menegaskan sekarang pemerintah sudah harus menentukan 6 saja sektor industri. Dalam hal itu produk intermediate untuk bisa masuk pasar baru.
"Pasar baru itu bukan lagi pasar negara maju, tapi negara Asia timur, selatan itu jadi market yang belum dijajaki Indonesia," papar Aviliani.