TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Depok harus mampu berkembang menjadi sentra bisnis bagi industri jasa dan perdagangan yang selama ini terkonsentrasi di DKI Jakarta.
Wilayah sebelah selatan kota Jakarta ini harus mampu bersinergi dengan arah pengembangan DKI Jakarta dalam lima tahun kedepan.
Pakar Perkotaan, Emil Dardak menyarankan, arah pembangunan kota Depok menggunakan konsep distrik atau blok Eco-CBD (Central Business District) yang mengandalkan penataan ruang sekitar situ atau danau.
"Pemanfaatan lahan sekitar situ menawarkan suasana yang lebih asri. Tentunya tetap mempertahankan atau tanpa mengurangi manfaat areal situ yang ada selama ini," katanya, Senin (13/10/2014).
CBD di situ akan menjadi pilihan, apalagi jika diberikan tambahan fasilitas seperti kemudahan mengakses ke stasiun kereta. Tentunya ini mempermudah bagi siapapun yang ingin ke kota Jakarta.
Emil yang juga disebut-sebut akan maju bertarung dalam pemilihan wali kota menyatakan, dirinya sebagai warga Depok mengaku ingin sekali melihat wilayah ini semakin maju dan baik di masa yang akan datang.
"Apalagi Depok akan menjadi bagian wilayah calon megapolitan kedua terbesar di dunia dengan 30 juta penduduk," kata suami aktris Arumi Bachsin ini.
Gagasan Emil ini memperoleh sambutan baik.
Hendrik Tangke Allo Ketua DPRD Kota Depok mengapresiasi gagasan Emil. Menurutnya, saat ini Depok memiliki masalah penataan ruang yakni tidak terkonsep dengan baik.
"Depok tumbuh tanpa perencanaan yang matang, dimana dalam tiga fase, diawali dengan masuknya Perumnas, kemudian dibukanya Kampus UI Depok, hingga menjamurnya kegiatan komersial di sepanjang ruas Jalan Margonda," katanya.
Apresiasi yang diberikan kalangan anggota dewan apakah lantas membuat Emil berminat maju Walikota? “Wah, kalau untuk itu saya belum bisa komentar," kata Emil.
Selama ini Emil Dardak memang mendapat dorongan untuk menjadi calon walikota Depok, salah satunya dari sesepuh NU setempat. (Eko Sutriyanto)