TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sejak rencana akan ada SPBG Perusahaan Gas Negara (PGN) di dalam SPBU PT Pertamina (persero), hal itu menimbulkan konflik di sektor hulu. Pasalnya PGN dan Pertamina adalah dua BUMN yang seharusnya bersinergi satu sama lain.
Direktur Energy Watch Mamit Setiaji menilai pemerintah sebaiknya perintahkan PGN mensuplai gasnya ke SPBG Pertamina yg sudah dibangun.
Pertamina pun sebaiknya, menurut Mamit harus memberikan ijin pembangunan SPBG PGN di lokasi SPBU secara equal bisnis.
"Jika Pertamina dan PGN harus bersaing dalam bisnis ini, maka harus diarahkan bersaing secara sehat," ujar Mamit, Rabu (10/12/2014).
Mamit menilai konflik terjadi karena dua perusahaan ini mempunyai kemampuan dari sisi modal dalam membangun infrastruktur pembuatan SPBG maupun SPBT. Jika Pertamina dan PGN bisa bekerjasama, akan bermanfaat untuk kesejahteraan rakyat.
"Dengan persaingan yang sehat ini, ke depan masyarakat yang akan menikmati secara keseluruhan," ungkap Mamit.
Mamit menambahkan, Menteri BUMN Rini Soemarno harus bisa mendamaikan situasi panas antara PGN dengan Pertamina. Karena kedua perusahaan BUMN tersebut bukan hanya saat ini saja mengalami konflik.
"Menteri BUMN harus tegas menyikapi masalah ini dengan benar dan bijaksana sehingga kedua BUMN ini bisa bersinergi dan tidak saling menjatuhkan," papar Mamit.