TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Kabar baik bagi PT Bank Mandiri Tbk. Emiten bank dengan kode saham BMRI tersebut akan mendapatkan kucuran modal cukup besar dari pemerintah, selaku pemegang saham mayoritas, lewat skema penerbitan saham baru alias rights issue pada tahun 2015.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno di Bandung, Senin (12/1/2014), menegaskan, dari aksi rights issue itu Bank Mandiri akan memperoleh kucuran dana segar hingga Rp 9 triliun. Dari jumlah itu, pemerintah selaku pemegang 60% saham Bank Mandiri bakal menyertakan tambahan modal sekitar
Rp 5,6 triliun.
Rencana tersebut bertujuan memupuk kemampuan Bank Mandiri dalam mendukung upaya pemerintah membangun infrastruktur di tahun 2015. Namun, rencana ini akan dimintakan persetujuan terlebih dulu dari Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).
Rohan Hafas, Sekretaris Perusahaan Bank Mandiri mengakui adanya rekomendasi rights issue dari Kementerian BUMN. Namun Rohan bilang, sejauh ini perincian dari rencana itu belum ada.
Yang jelas, lanjut Rohan, rights issue memang menjadi salah satu alternatif permodalan Bank Mandiri di tahun 2015. "Rencana itu memang masuk rencana bisnis tahun 2015," kata Rohan kepada KONTAN, Senin (12/1).
Pilihan rights issue juga merupakan bagian dari pendanaan kredit Bank Mandiri, untuk membantu pemerintah dalam mengembangkan infrastruktur. Tahun ini, kata Rohan, porsi kredit infrastruktur Bank Mandiri bakal lebih besar ketimbang tahun-tahun sebelumnya.
Bank Mandiri akan mengikuti prosedur sesuai ketentuan yang berlaku dalam pelaksanaan rights issue. "Soal waktu belum ada kepastian. Yang jelas, karena ini rekomendasi pemerintah, maka saham pemerintah tidak akan terdilusi," ujar Rohan.
Setoran dividen turun
Dalam usaha memupuk likuiditas, lanjut Rohan, selain rights issue, Bank Mandiri juga berharap ada tambahan pengurangan dividen yang harus disetor ke pemodal.
Sebelumnya, Menteri BUMN juga telah memastikan setoran dividen bank-bank pemerintah pada APBN-P 2015 akan dipangkas. Setoran dividen bank BUMN yang biasanya mencapai 30%, akan diturunkan menjadi 20%.
Eka Savitri, analis Danareksa Sekuritas dalam risetnya awal tahun ini memprediksi, pendapatan bunga bersih Bank Mandiri tahun 2014 mencapai Rp 36,25 triliun, atau naik 10,58% dari tahun 2013. Hal ini disebabkan kemampuan bank berlogo pita emas ini mempertahankan net interest margin di level 5,6%. Tahun ini, NIM Bank Mandiri diprediksi tetap sama. (Asep Munazat Zatnika/Issa Almawadi)