TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penerbangan Lion Air mengalami delay panjang sejak Kamis hingga Jumat (20/2/2015) mengakibatkan ribuan konsumen telantar.
Kementerian Perhubungan menyayangkan dengan sikap yang ditunjukkan pihak Lion Air dalam menyelesaikan keterlambatan di berbagai bandara di Indonesia.
Menurut Staf Khusus Menteri Perhubungan, Hadi Mustofa Djuraid Lion Air tidak responsif dalam menangani masalah keterlambatan penumpang. Bagaimanakah Lion Air berkembang menjadi maskapai besar di Indonesia ?
Menurut situs perusahaan itu, Lion Air mulai mengangkasa dari Indonesia pada tahun 2000 dengan satu buah pesawat dalam armadanya.
Lion Air kini terbang ke lebih dari 36 kota di Indonesia dan banyak tujuan-tujuan penerbangan lainnya, seperti Singapura, Malaysia dan Vietnam dengan armada Boeing 737-900ER.
"Sebagai perusahaan transportasi swasta terbesar di Indonesia, kami bukan hanya menawarkan harga yang terjangkau kepada penumpang kami, namun juga perjalanan udara yang aman, menyenangkan, dapat diandalkan dan nyaman," tulis Lion Air.
CEO Lion Air Rusdi Kirana kepada media sempat berbagi pengalaman saat dirinya menandatangani kontrak dengan dua perusahaan produsen pesawat ternama asal Perancis dan Amerika Serikat, yaitu Airbus dan Boeing. (Baca juga: "Bangga Catatkan Transaksi Terbesar dalam Sejarah Penerbangan")
Lion Air mengusung dua misi yang pertama adalah "Pelayanan yang konsisten, keselamatan dan keamanan merupakan pondasi dasar dari segala hal di Lion Air"
Misi kedua adalah "Komitmen dan dedikasi kami dalam mengaplikasikan pondasi-pondasi tersebut tercermin dalam kesuksesan maskapai kami."
Namun di balik misi ideal Lion Air, konsumen kerap dihadapkan pada persoalan delay dan jadwal yang tak menentu.
Soal ini Menteri Perhubungan Ignasius Jonan pernah mengungkapkan kebingungan dengan maskapai-maskapai penerbangan yang masih sering mengalami delay atau penundaan penerbangan.
Saking bingungnya, dia sempat bertanya kepada wartawan mengapa pesawat maskapai penerbangan sering telat.
"Pesawat yang sering telat apa ya? Lion sering ya, kenapa ya?," Kata Jonan saat menggelar konferensi pers terkait kesiapan arus mudik natal dan tahun baru, Jakarta, Rabu (10/12/2014). (Simak : Jonan Bingung Lion Air Sering Delay)
Sementara sang bos Lion Air, Rusdi Kirana bukan tak pernah menjawab soal tudingan delay ini. (Simak penjelasan Rusdi Kirana Soal Tudingan Sering Delay)