TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Jika tidak ada aral melintang, Indonesia AirAsia Extra, maskapai yang terafiliasi dengan AirAsia X Berhad, siap membuka beberapa rute baru dalam waktu dekat melalui hubnya di Denpasar, Bali. Rute-rute tersebut akan menjangkau kota-kota di Asia dan Australia.
Dendy Kurniawan, CEO Indonesia AirAsia Extra, mengatakan potensi penumpang dari tiga rute tersebut cukup menjanjikan. Apalagi tiga rute itu memang menawarkan destinasi wisata yang menjadi buruan pelancong dari Indonesia dan sebaliknya. Namun demikian, Dendy belum mau membeberkan tiga rute yang dimaksud.
"Semangat Indonesia AirAsia Extra itu kan memudahkan para pelancong untuk mengunjungi negara-negara di Asia, terutama menggunakan daya tarik Bali sebagai tujuan wisata internasional yang sudah dikenal secara global. Maka kami yakin rute-rute tersebut juga bakal memiliki load factor yang cuku tinggi," katanya, Senin (23/2/2015).
Menurut Dendy, bahkan tidak menutup kemungkinan Indonesia AirAsia Extra juga membuka rute Bali-New Zealand. Apalagi saat ini, pemerintah melalui Kementerian Perhubungan menargetkan penerbangan sipil masuk dalam kategori I dari saat ini kategori II. Dengan masuk ke kategori I, maka negara tujuan akan lebih mudah memberikan izin terbang untuk maskapai Indonesia yang berniat membuka rute ke negara tersebut.
Saat ini, maskapai yang baru mengoperasikan dua pesawat Airbus A330 tersebut baru menerbangi satu rute yaitu Bali-Taipei pada 19 Januari 2015, dengan frekuensi sekali selama seminggu.
"Rencananya akhir Maret, kami akan melakukan grand launching untuk rute Jakarta-Taipei dan menambah frekuensi penerbangan menjadi empat kali seminggu," kata Dendy.
Namun, untuk membuka tiga rute baru tersebut, Indonesia AirAsia Extra harus terlebih dahulu membereskan satu rute yang sempat tertunda pengoperasiannya yaitu Bali-Melbourne.
Rute Bali-Melbourne diketahui mengalami pembatalan pada 27 Desember 2014, karena tidak mendapatkan izin dari otoritas penerbangan Australia (The Australian Civil Aviation Safety Authority/CASA).
Dendy mengatakan, beberapa waktu lalu otoritas penerbangan Australia melakukan pertemuan dengan Indonesia AirAsia Extra untuk melakukan audit.
"Feedback dari Australia cukup positif dan otoritas penerbangan Australia diprediksi bakal mengeluarkan hasil audit akhir bulan ini," katanya.
Dendy menargetkan jika akhir Februari hasil audit dari Australia bisa keluar, maka Indonesia AirAsia Extra bisa segera terbang pada awal Maret 2015. Namun, lagi-lagi manajemen Indonesia AirAsia Extra harus menunggu apa hasil audit yang dikeluarkan oleh otoritas penerbangan sipil Australia.
"Hasil audit kan bisa apa saja, tapi kami optimistis bahwa otoritas penerbangan Australia bakal memberikan hasil yang positif sehingga kami bisa segera menerbangi rute Bali-Melbourne," katanya.
Seperti diketahui, penerbangan Indonesia AirAsia Extra melalui rute baru ini sudah diiklankan sejak beberapa bulan yang lalu. Tapi penumpang kemudian mendapat pesan tertulis pada hari Natal bahwa penerbangan mereka saat libur panjang dan seterusnya dibatalkan, dan mereka bisa terbang ke Bali lewat Kuala Lumpur dengan penerbangan berikutnya.
Rute Indonesia AirAsia Extra tersebut memakan waktu lebih lama, dari 6 jam menjadi 13 jam. Mereka tiba pada hari berikutnya. Alhasil, para penumpang menyia-nyiakan akomodasi yang telah mereka pesan sebelumnya.