TRIBUNNEWS.COM - Dollar AS makin perkasa dalam beberapa waktu belakangan ini, seiring dengan menguatnya spekulasi bahwa Federal Reserve akan menaikkan suku bunga acuannya pada pertengahan tahun ini menyusul membaiknya perekonomian AS.
Di Tokyo, nilai tukar dollar AS menguat signifikan terhadap yen, dan diperdagangkan di posisi 122,02 yen per dollar AS pada tengah hari ini, Selasa (10/3/2015). Level tersebut adalah yang tertinggi sejak Juli 2007.
Sementara itu terhadap euro, posisi greenback juga terus sehingga membuat euro berada di posisi terendah dalam 11 tahun terakhir. Adapun terhadap rupiah, dollar AS makin terlihat perkasa dan pada hari ini diperdagangkan di posisi Rp 13.061 per dollar AS.
"Perekonomian AS membaik dan berada pada jalur yang tepat. Perkiraan suku bunga acuan yang akan naik dalam waktu dekat ini akan terus bergulir hingga pertemuan oleh The Fed pada pekan depan. Artinya, dollar AS akan terus menguat," ujar Chief Strategist at SMBC Friend Securities Toshihiko Matsuno sebagaimana dikutip dari AFP, Selasa (10/3/2015).
Pada Jumat pekan lalu, data ketenagakerjaan AS menunjukkan bahwa perekonomian negara tersebut telah membaik sehingga meniupkan spekulasi bahwa suku bunga acuan akan naik, secepat-cepatnya pada Juni.
Pada awal pekan ini, Presiden Federal Reserve Dallas Richard Fisher mengingatkan jika suku bunga acuan terlambat dinaikkan, akan menimbulkan risiko perekonomian. "Komentar Fisher makin 'membumbui' kenaikan nilai tukar dollar AS," ujar Daisaku Ueno, chief currency strategist Tokyo at Mitsubishi UFJ Morgan Stanley.
Nilai tukar dollar AS telah menguat sejak the Fed mengurangi program pembelian obligasi pemerintah AS melalui program quantitative easing (QE) pada akhir 2014.
Sejak saat itu, bank sentral Jepang memulai program yang sama, dan pada Senin pekan ini, bank sentral Eropa juga memulai untuk pertama kalinya QE guna menangkis deflasi yang terjadi pada eurozone.
Di sisi lain, investor juga mencermati perkembangan di Yunani yang sedang mempersiapkan pembicaraan penting menyangkut bailout pada Rabu pekan ini.
Pemerintah Yunani pada Senin ini menyusun garis besar reformasi keuangan sebagaimana yang diminta oleh pemberi pinjaman.
Para pejabat eurozone pada bulan lalu telah menyetujui untuk memperpanjang bailout sampai Juni, sepanjang Yunani nyaman dengan proposal yang ditawarkan.(Bambang Priyo Jatmiko)