TRIBUNNEWS.COM.JAKARTA - Standard Chartered tidak berniat untuk menjual sahamnya di Bank Permata Tbk Indonesia.
Standard Chartered dan konglomerat Indonesia PT Astra International Tbk memiliki saham masing-masing 45 persen di Bank Permata pada Desember 2014, menurut data Thomson Reuters.
"Kami tidak memiliki niat menjual saham pada tahap ini," Lim Cheng Teck, CEO Standard Chartered di ASEAN , kepada Reuters di sela-sela Forum Ekonomi Dunia di Jakarta Selasa ( 21/4/2015)
Bulan Januari lalu sempat secara mendadak Stanchart mengumumkan untuk menutup salah satu lini bisnisnya. Saham Stanchart di beberapa bank di Asia sudah dilepas. Langkah itu ditempuh sebagai bagian untuk konsolidasi modal.(Reuters/Straits Times)