News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

BKPM Bakal Genjot Investasi Industri Perkapalan Nasional

Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
Editor: Y Gustaman
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pekerja menyelesaikan pembuatan kapalkayu berukuran 30 meter di galangan kapal bantaran sungau Juwana, Kabupaten Pati, Jateng, Sabtu (27/9/2014). Produksi kapal kayu lokal ini sudah di ekspor ke berberapa negara di Asia dan Eropa dengan harga mencapai Rp 7-8 miliar per kapal. (Tribun Jateng/Wahyu Sulistiyawan)

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Adiatmaputra Fajar Pratama

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengembangan industri perkapalan nasional akan semakin digenjot pemerintah karena industri ini memiliki multiplier effect untuk menggerakkan sektor industri lainnya dan berpotensi besar menciptakan lapangan kerja.

Ada tiga industri inti sektor perkapalan, yaitu industri pembuatan kapal, jasa reparasi kapal, dan jasa pemotongan kapal. Berdasar pengalaman Tsuneishi, industri galangan kapal mereka di Cebu, Filipina, tenaga kerja yang dapat terserap mencapai 11.400 orang.

"Jika kita berhasil mengembangkan industri perkapalan ini, tenaga kerja dapat terserap sehingga mengatasi persoalan pengangguran sekaligus menggerakkan perekonomian," ujar Kepala BKPM Sibarani di Jakarta, Selasa (26/5/2015).

BKPM optimis industri perkapalan nasional dapat dikembangkan mengingat potensi yang cukup besar. Menurutnya, Presiden Joko Widodo juga sudah menegaskan komitmennya untuk mengembangkan industri maritim.

Merujuk data Badan Perencana Pembangunan Nasional, proyeksi kebutuhan kapal di Indonesia mencapai 1.000 unit per tahun, sementara kemampuan galangan saat ini baru mencapai 30 persen dari jumlah tersebut.

Kebutuhan tersebut tidak terbatas pada kapal angkutan barang, tapi juga kapal penumpang, kapal penangkap ikan, kapal patroli, kapal navigasi, dan kapal pesiar.

"Jumlah docking kapal saat ini baru sekitar 250 unit yang terkonsentrasi di dua pulau, Jawa dan Batam, sehingga diperlukan yang berteknologi canggih dan efisien di wilayah yang tersebar," terang Franky.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini