News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Petambak Menjerit karena Harga Udang di Lampung Anjlok

Editor: Sanusi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Jokowi bersama menteri dan penjabat daerah melepas bibit udang Vaname di tambak rakyat Desa Pajalele, Mamuju Utara, Sulewesi Barat, Sabtu (30/5/2015). Pemerintah mencanakan kampung tambak yang segera di bangun 13 ribu tambak ikan bandeng dan udang yang sangat baik karena lahanya belum tercemar. WARTA KOTA/HENRY LOPULALAN

TRIBUNNEWS.COM, BANDARLAMPUNG - Ribuan petambak di Dipasena, pesisir utara Lampung mengalami kesulitan dalam menjalankan usaha budidaya udang akibat serangan penyakit udang white faeces hingga kenaikan pakan.

Menurut salah seorang petambak Dipasena, Arie Suharso pada Rabu (3/6/2015) harga pakan naik menjadi Rp 13.250 per kilogram, padahal sebelumnya hanya Rp 13.000 perkilogram. Sementara itu harga udang turun menjadi Rp 53.000 per kilogram dari sebelumnya Rp 67.000 per kilogram.

Dia mengungkapkan, penurunan harga udang kali ini cukup drastis. Dalam sepekan, udang turun hingga Rp 10 ribu per kilogram dari yang sebelumnya, padahal informasi harga udang di luar negeri masih cenderung stabil.

"Kami sudah tidak harapkan apapun dari pemerintah dalam merevitalisasi aset eks-Dipasena, sekarang semua kami kerjakan secara mandiri. Masa iya urusi harga udang saja pemerintah tidak bisa, jangan cuma sebut target" ujar Arie.

Dia menambahkan bahwa kondisi seperti ini biasanya dimaklumi oleh petambak, namun melihat informasi harga udang di luar negeri yang cenderung stabil, ia menilai bahwa ada ketidakberesan alur produksi di dalam negeri.

"Kami berharap pemerintah bisa segera mengatasi kondisi yang kurang baik ini agar para petambak bisa makmur apalagi ini mau dekat puasa dan lebaran," tuturnya.(Kontributor Lampung, Eni Muslihah)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini