News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Gula Semut Khas Banyumas Tembus Pasar ASEAN

Editor: Budi Prasetyo
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gula semut

Laporan Wartawan Tribun Jateng Abdul Arif

TRIBUNNEWS.COM, PURWOKERTO -- Produk gula serbuk atau gula semut khas daerah Banyumas makin diminati di pasar internasional. Selama ini, peminat gula olahan sari nira kelapa itu berasal dari negara-negara seperti Amerika, Eropa serta Jepang.

Mengaca dari keberhasilan itu, kini para pengusaha memperluas jaringan pasar di tingkat ASEAN yang belum tergarap. Koperasi Nira Satria Banyumas baru-baru ini mengikuti ajang Asean Regional Expo on Community Product. Acara digelar sejak tanggal 8-16 Agustus 2015 di Bangkok, Thailand. Negara-negara ASEAN dan Tiongkok ikut serta.

"Gula semut merupakan salah satu produk yang ikut dipamerkan bersama produk unggulan Jawa Tengah lainnya, seperti kerajinan batik dan art," kata Ketua Koperasi Nira Satria Banyumas, Nartam Andrea Nusa, Kamis (20/8/2015).

Nartam mengatakan, Koperasi Nira Satria diajak Kementrian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop UKM), untuk mengikuti pameran produk pada ajang tersebut. Pameran dalam rangka memberi peluang bisnis bagi produk gula semut supaya lebih dikenal secara luas ke negara tetangga. Ternyata, respons pengunjung terhadap gula semut cukup positif.

"Gula semut yang kami bawa cukup menarik pengunjung, apalagi rasanya enak," jelas Nartam.

Nartam menyambut positif kegiatan pameran di tingkat ASEAN tersebut. Menurut dia, selain membuka peluang pasar pameran juga bisa menjadi swadah membangun jaringan komunitas pengusaha UMKM di ASEAN.

"Kami berharap dengan membangun komunitas dapat memperbanyak supplier gula semut di setiap negara-negara Asean, begitu juga sebaliknya sehingga dapat dimanfaatkan untuk saling bertukar produk," katanya.

Di Banyumas, produk gula semut mengalami perkembangan yang cukup pesat. Mulai dari inovasi kemasan hingga inovasi varian rasa. Pedagang gula semut asal Cilongok Banyumas, Arbi Anugrah satu di antara yang melakukan inovasi itu. Dia menghadirkan gula semut dalam varian rasa dalam brand "Legine Gula Semut".

Rupanya, upaya itu membuahkan hasil positif. Dia mengatakan, kini produk yang dikembangkannya semakin digemari oleh pasar domestik dan mancanegara. Hanya saja, dia masih kesulitan untuk dapat mengakses pasar internasional. Pasalnya produk yang dijual harus memiliki kualitas baik dan kemasan produk menggunakan bahasa pasar tujuan.

"Saya telah memasarkan gula semut secara online dan respons pasar sangat baik. Tapi saya masih kesulitan mengakses pasar luar negeri karena informasi produk yang tercantum dalam kemasan masih berbahasa Indonesia, padahal buyer menghendaki bahasa asing," katanya kepada Tribun Jateng. (*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini