News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pemerintah Diminta Turunkan Harga BBM Seiring Anjloknya Harga Minyak Dunia

Editor: Sanusi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Seorang operator mengisi Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertalite di SPBU 41.5.02.01 jalan Ahmad Yani, Kota Semarang, Jateng, Jumat (14/8/2015). Pertalite merupakan BBM dengan level research octane number (RON) 90 diatas kualitas BBM dengan harga Rp 8400 per liter. Pada Agustus 2015 ini Pertalite sudah tersebar di 18 SPBU se Jateng DIY dan yang pada September akan bertambah dengan total 59 SPBU. (Tribun Jateng/Wahyu Sulistiyawan)

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah diminta untuk menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM) dan tarif dasar listrik (TDL), seiring dengan terus anjloknya harga minyak mentah dunia.

“Memang kurs rupiah terhadap dollar sedang anjlok. Namun bila dihitung, depresiasi rupiah tidak terlalu besar pengaruhnya terhadap harga jual. Penurunan harga minyak mentah lebih berpengaruh,” ungkap Direktur Eksekutif Energy Watch Indonesia (EWI) Ferdinand Hutahaean, melalui keterangan tertulis, Jakarta Senin (24/8/2015).

Ferdinand mengungkapkan, komponen utama BBM dan TDL sudah turun. Harga minyak dunia sedang jatuh hingga menyentuk 40 dollar AS per barrel. “Ini momentum baik bagi pemerintah untuk menurunkan harga BBM dan TDL. Paling tidak, pemerintah membantu meringankan beban hidup rakyat,” kata Ferdinand.

Menurut dia, penurunan harga BBM dan TDL bakal membantu meningkatkan daya beli rakyat.

Sementara itu, PT PLN (Persero) sendiri sudah memastikan akan menurunkan TDL pada September 2015 mendatang. Penurunannya berkisar Rp 11 sampai Rp 19 per kilowatt hour (kWh). Menurut Kepala Divisi Niaga PLN Benny Marbun, penurunan harga minyak mentah Indonesia (ICP) yang cukup signifikan menjadi alasan penurunan TDL.

Adapun Direktur Pemasaran PT Pertamina (Persero) Ahmad Bambang mengatakan, perseroan telah melakukan penyesuaian harga jual BBM komersil yang menjadi domain BUMN migas itu.

“Contohnya Pertamax series. Kalau BBM premium dan solar, ya kami menunggu keputusan pemerintah,” kata Ahmad saat dihubungi Kompas.com.

Sementara ketika dikonfirmasi mengenai rencana pemerintah untuk melakukan evaluasi harga BBM, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said, tidak memberikan tanggapan.(Estu Suryowati)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini