"Saya punya banyak kain perca, sehingga bahan bakunya sudah ada," jelas istri dari Fadholi, dan ibu dari dua anak itu.
Dikatakan Fitrotin, kini, setelah berhasil menjadi pengusaha kain perca, dirinya sudah mempekerjakan warga desanya untuk memproduksi barang massal dari kain perca.
"Hasilnya saya bisa kirim ke luar Jatim lewat pameran-pameran UKM. Untuk penghasilan tiap bulannya saya bisa meraup untung Rp 5 juta per bulannya," jelas Fitra,yang menjual produknya dari harga Rp 30.000 hingga Rp 125.000 per produk, berupa dompet, tas untuk mukena, tas laptop, dan tas belanja dengan bahan dari kain.
Sri Widowati S Hastuti, Community Development Executive, menjelaskan, dalam melakukan pendampingan UKM, tidak semua jadi.
"Salah satu contoh, saat pelatihan pengolahan jamur tiram, dari 30 peserta yang ikut, hanya lima yang lanjut. Dan dari lima itu yang sudah menasional hanya satu orang,"jelas Widowati.
Wido mengatakan kunci dari kesuksesan usaha adalah fokus, konsisten dan tekun dan itu sudah terbukti.