TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Perhubungan lebih mendukung pembangunan Light Rail Transit (LRT) dibanding Monorel. Keberadaan LRT dianggap lebih efisien dari segi penggunaan dan biaya.
"Monorel secara teknis, lebih tidak efisien dibandingkan LRT," ujar Direktur Jenderal Perkeretaapian Hermanto Dwiatmoko, di kantor Kementerian Perhubungan, Jakarta, Rabu (8/9/2015).
Hermanto menjelaskan secara teknis, LRT lebih cepat dalam pengoperasian karena menggunakan roda baja, sehingga mudah dioperasikan tanpa perlu memakai masinis. Sedangkan Monorel, kata Hermanto, menggunakan roda ban yang berisiko kerusakan selama di jalan.
"LRT menggunakan roda baja, didorong sedikit sudah jalan," ungkap Hermanto.
Hermanto memaparkan meski jenis transportasinya adalah kereta, namun LRT tidak memerlukan kekuatan yang besar dibandingkan Monorel. "Menggunakan sesuatu yang sama kekuatannnya tapi lebih besar monorel itu dari teknis," jelas Hermanto.
Hermanto menambahkan bahwa tren di dunia saat ini sudah tidak menggunakan monorel. Hermanto menceritakan hanya beberapa kota besar di luar negeri memakai Monorel, namun tujuannya bukan untuk angkutan umum yang bisa menampung banyak penumpang, melainkan untuk berwisata.