TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) bangga setahun ini Indonesia tidak impor beras.
Pasalnya, produksi beras dari petani sudah mampu memenuhi kebutuhan seluruh wilayah di Indonesia. "Setahun ini kita mencukupi beras dari produksi petani, tanpa impor," ujar Jokowi dalam akun twitternya @jokowi, Minggu (27/9/2015) beberapa saat lalu.
Karena itu, Presiden Jokowi menyemangati para petani untuk terus bekerja dan memproduksi beras untuk menuju Indonesia swasembada beras.
"Ayo terus gairahkan petani kita berproduksi," kata Jokowi.
Pada hari yang sama, Minggu (27/9/2015), Presiden Jokowi menyampaikan rasa optimistisnya kebutuhan beras di dalam negeri akan tercukupi.
Terlebih setelah ditemukannya bibit varietas IPB 3S yang dapat menghasilkan 13,4 ton per hektarnya.
“Lonjakannya langsung beberapa kali lipat. Intensifikasi seperti ini yang diperlukan, sehingga hasil produksi dapat meningkat total,” kata Presiden jokowi ketika meninjau panen padi bibit varietas IPB 3S di Desa Cikarang, Kecamatan Cilamaya Wetan, Kabupaten Karawang, Jabar, Minggu (27/9/2015).
Menurut Jokowi, bibit varietas itu baru diujicobakan pada lahan seluas 500 hektar. Setelah ini, kata Presiden, langsung akan ditanam pada lahan seluas 100 ribu hektar.
Lanjut Presiden, hampir satu tahun pemerintahannya kebutuhan beras nasional bisa dipenuhii sendiri oleh petani tanpa perlu mengimpor, meski banyak desakan untuk mengimpor beras. Bahkan cadangan beras pun masih dalam batas aman, yakni 1,7 juta ton.
“Masih ditambah lagi panen bulan November, masih ada sisa panen. Tambah dua bulan 300 ribu ton pada akhir tahun,” jelasnya.
Meski dari cadangan beras itu akan dikeluarkan raskin sebesar 220 ribu ton setiap bulannya, Presiden optimistis cadangan beras masih cukup.
“Yang penting pasokan cukup, distribusi lancar dan harga terjangkau,” ucap Presiden Jokowi.
Untuk menjaga agar harga beras terjangkau, Presiden Jokowi sebagaimana dikutip Tim Komunikasi Presiden Ari Dwipayana dalam siaran persnya Minggu (27/9/2015) siang, menegaskan pemerintah akan melakukan operasi pasar.
“Minggu ini ada operasi pasar besar-besaran,” kata Presiden.
Mengenai dampak kekeringan panjang yang melanda Indonesia dalam setahun ini, Presiden Jokowi menilai hal itu sebagai tantangan yang besar.
“Ini yang sedang dikalkulasi. Perlu cadangan beras yang benar-benar cukup, misalnya El Nino masih terjadi sampai Desember – Januari,” ucap Presiden.
Menurut Presiden Jokowi, tantangan kita ke depan adalah memberikan insentif petani sehingga bergairah untuk berproduksi. “Dan semuanya masuk sawah, semua berproduksi sehingga hasilnya akan naik,” kata Presiden.
Selain itu, Presiden mengharapkan bahwa ke depan, Bulog harus dapat menjadi penyangga, agar harga beras tidak dimainkan spekulan.
“R & D terus dilakukan, IPB (Institut Pertanian Bogor) banyak melakukannya dan sekarang sudah bisa kita lihat hasilnya,” ujar Presiden.