Baca tanpa iklan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo beserta rombongan, dalam rangkaian kunjungan kenegaraan ke Amerika Serikat, menyempatkan diri menggelar pertemuan dengan jajaran direksi tertinggi dari Chevron dan General Electric (GE). Pertemuan berlangsung secara beruntut (one on one) di Blair House, Washington DC,
Executive VP Upstream Cevron, James Johnson, menyampaikan sejumlah perhatian kepada Pemerintah Indonesia. Hal paling pertama, Chevron menegaskan komitmennya untuk terus berinvestasi.
"Kami mengembangkan bisnis melanjutkan masa sembilan dasawarsa berkarya dan bermitranya dengan Indonesia," ujar James Johnson dalam keterangan resminya, Rabu (28/10/2015).
Hal Kedua, saat ini, Chevron tengah memberikan 40.000 lapangan kerja. Sedangkan dari seluruh tenaga kerja yang digunakan, 97 persennya adalah putra-putri Indonesia.
"Sebagian dari mereka kini didorong dan dibuka kesempatannya untuk bisa bekerja di pelbagai belahan dunia tempat Chevron beroperasi," ungkap James.
Untuk hal ketiga, kelanjutan megaproyek Indonesia Deepwater Development atau pengeboran gas laut-dalam tetap dipersiapkan. Implementasinya tinggal menunggu waktu yang tepat dengan memperhatikan situasi terkini harga minyak dunia.
"Dimungkinkan akan ada sejumlah kalkulasi-ulang menyangkut asumsi-asumsinya," ungkap James.
Hal terakhir yang ingin disampaikan Chevron kepada orang nomor satu di Indonesia, untuk lebih menarik minat investasi geothermal di Indonesia, dukungan Pemerintah berupa kejelasan regulasi amat dibutuhkan.
Presiden Joko Widodo berterima kasih atas komitmen Chevron tersebut. "Terutama terkait poin keempat,” respons Presiden, “Pemerintah Indonesia terus mendorong upaya deregulasi melalui berbagai paket, antara lain dengan memberi kemudahan, insentif, dan penyederhanaan perizinan," jawab Presiden Joko Widodo dalam pertemuan tersebut.
Pihak Chevron amat mengapresiasi suasana baru yang tengah diciptakan pemerintah Indonesia, yakni suasana yang lebih terbuka, lebih transparan.
"Keterbukaan para pejabat pemerintah dalam melayani kami sungguh sangat membantu, terima kasih," ungkap James Johnson.