News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Gojek dan Grab Bixe Muncul Bikin Saham Blue Bird dan Taksi Express Tertekan

Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Yulis Sulistyawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Taksi MPV (Multi Purpose Vehicle) teranyar dari Blue Bird saat peluncuran di Balaikota, Jakarta Pusat, Kamis (20/8/2015). Demi meningkatkan layanan, Blue Bird meluncurkan taksi regular MPV dengan armada Honda Mobilio untuk kapasitas penumpang yang lebih banyak dan bagasi barang bawaan yang lebih luas demi kenyamanan penumpang setianya. Blue bird hingga akhir tahun 2015 akan mengoperasikan 300 unit armada MPV. Warta Kota/angga bhagya nugraha

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Persaingan bisnis transportasi khususnya darat semakin ketat.

Bagaimana prospek kinerja dua perusahaan terbuka atau emiten yaitu PT Blue Bird Tbk (BIRD) dan PT Express Transindo Utama Tbk (TAXI) yang bisnis utamanya mengoperasikan taksi?

Analis PT Pefindo Guntur Tri Hariyanto mengatakan, prospek untuk emiten yang bergerak di bidang transportasi yang lebih menitikberatkan pada taksi,saat ini sedang mengalami tekanan yang cukup berat.

"Dengan adanya transportasi berbasis aplikasi seperti Go-Jek, GrabBike dan Uber, maka persaingan terhadap jasa alternatif semakin ketat. Jadi pelanggan memiliki pilihan yang lebih beragam," ujar Guntur Tri Haryanto kepada Tribun, Jakarta, Selasa (3/11/2015).

Menurut Guntur, BIRD dan TAXI dalam menjalankan bisnisnya memerlukan modal yang besar untuk pembelian armadanya.

Oleh karena itu diperlukan kehati-hatian manajemen dalam melakukan ekspansi di tengah persaingan yang semakin ketat. Tujuannya yakni agar tidak terpukul dengan beban bunga kredit utangnya.

"Biasanya kan untuk ekspansi itu didanai utang dari perbankan atau instrumen lainnya. Persaiangan sekarang itu ketat, sedangkan pesaing (aplikasi) tidak menggunakan asetnya dalam berbisnis, tetapi pakai aset dari orang lain, sehingga mereka lebih efisien," tutur Guntur Tri Haryanto.

Agar kedua emiten tersebut dapat bertahan di tengah persaiangan yang ketat, maka diperlukan peningkatan kualitas layanan dan berinovasi secara terus menerus.

Berdasarkan kondisi tersebut, Guntur mengimbau investor agar menahan diri dan melihat perkembangan bisnis ke dua perusahaan tersebut.

Guntur Tri Haryanto memprediksi, level batas bawah dan atas saham BIRD pada kisaran Rp 5.800-Rp 6.500, sedangkan saham TAXI antara Rp 230-Rp 300 per saham.

"Investor perlu wait and see kemana arah perubahan industri ini, karena sekarang persaingan sudah ketat," ucap Guntur.

BIRD resmi melantai di Bursa Efek Indonesia pada 5 November 2014.

Ketika itu BIRD melakukan penawaran umum perdana (initial public offring/IPO) dengan melepas 376,50 juta saham ke publik seharga Rp 6.500 per saham.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini