TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Pertamina (Persero) memacu penjualan tabung Bright Gas 5,5 kg. Hal tersebut untuk meningkatkan volume penjualan Liquified Petroleum Gas (LPG) perusahaan.
Sejak diluncurkan pertama kali pada Oktober 2015, hingga saat ini tabung Bright Gas 5,5 kg telah terjual sebanyak lebih dari 100 ribu tabung. Perseroan pun menargetkan 200 ribu lebih rumah tangga bisa memakai tabung gas berwarna pink itu.
"Sehingga dapat berkontribusi dalam upaya pencapaian target-target perseroan sekaligus semakin meningkatkan kehandalan pasokan energi untuk masyarakat konsumen yang lebih luas,” ujar Wianda Pusponegoro, Vice President Corporate Communication Pertamina, Kamis (12/5/2016).
Pertamina sebelumnya selalu merugi bisnis LPG hingga Rp 4 triliun per tahun karena menjual Elpiji kemasan 12 kg di bawah harga keekonomian, kini berangsur positif.
Penyesuaian harga Elpiji non subsidi kemasan 12 kg yang dilakukan bertahap hingga pada level keekonomian, menjadikan peluang bagi badan usaha lain untuk berkompetisi di pasar LPG non subsidi.
“Dalam kaitan itu pula kami hadirkan Bright Gas kemasan 5,5 kg untuk menangkap peluang pasar yang ada sekaligus sebagai produk penyangga antara Elpiji bersubsidi kemasan 3kg dan Elpiji 12kg,” ungkap dia.
Menurut Wianda, Pertamina ingin memanfaatkan konsumen yang berpindah konsumsi tabung elpiji.
Berdasarkan data perseroan sekitar 53 persen pengguna loyal Elpiji 12kg saat ini juga diketahui membeli Elpiji 3kg dalam frekuensi yang lebih rendah, misalnya sebagai cadangan.
“Konsumen ingin mendapatkan LPG dengan harga terjangkau tetapi tetap sesuai untuk status ekonomi serta kelakuan mereka dalam memasak dan Bright Gas 5,5kg adalah pilihan yang tepat untuk konsumen dengan karakteristik tersebut,” papar Wianda.