TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Acara Jambore Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Perguruan Tinggi se-ASEAN yang digelar di Auditorium Universitas Telkom, Kecamatan Bojongsoang, Kabupaten Bandung, Senin sejak Minggu, (22/5) hingga Kamis, (26/5), berhasil menorehkan rekor catatan Museum Rekor Indonesia (MURI) untuk kategori pengkaderan kewirausahaan dari perguruan tinggi terbanyak.
Acara yang dibuka langsung oleh Presiden Joko Widodo ini, mengusung tema Revolusi Mental, Membangun Entrepreneur Muda yang Berdaya Saing di Era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) dihadiri oleh sekitar 4.000 peserta mahasiswa/i dari seluruh Indonesia, dan negara- negara di kawasan ASEAN.
Ketua BPP HIPMI Bidang Organisasi Anggawira mengaku bangga dengan prestasi ini, ia berharap kegiatan ini dapat memberi inspirasi kepada para peserta.
“Ini merupakan sebuah prestasi yang membanggakan bagi HIPMI. Dan, kami berterimakasih kepada MURI yang telah mengapresiasi kegiatan ini. Semoga, acara Jambore HIPMI ini memberikan inspirasi kepada para calon pengusaha muda untuk menciptakan sebuah inovasi baru yang kreatif dan bermanfaat bukan hanya bagi dirinya sendiri, namun untuk masyarakat bahkan negaranya, “ ujar Angga, akhir pakan lalu.
Lebih lanjut Anggawira mengungkapkan bahwa saat ini, Indonesia tengah mengalami yang namanya “krisis” wirausaha. Dimana, jumlah pengusaha di dalam negeri hanya berkisar 1,5% dari total penduduk yang ada. Ia memandang, keterbatasan jumlah pengusaha akan menimbulkan dampak serius bagi perekonomian bangsa.
“Dengan jumlah pengusaha sekecil itu, akan sangat sulit bagi Indonesia untuk bisa menyaingi perekonomian negara- negara ASEAN lainnya. Yang jumlah pengusahanya sudah bisa mencapai 4 sampai 7%. Karena, dengan terbatasnya jumlah pengusaha, otomatis jumlah lapangan pekerjaan juga terbatas. Makanya, banyak generasi muda usia produktif yang terpaksa menjadi pengangguran yang ujung- ujungnya menjadi beban negara dan menghambat kemajuan perekonomian negara,” papar Alumni Universitas Pertanian Bogor (IPB) ini.
Untuk itu, lanjut Angga, HIPMI bertekad untuk mengubah mental para mahasiswa/i dari mental karyawan menjadi mental pengusaha.
“Melalui kegiatan Jambore HIPMI ini, kami ingin “membuka mata” para mahasiswa kita agar mereka merubah mindset dari ingin menjadi seorang karyawan, menjadi pengusaha yang membuka lahan pekerjaan untuk merekrut banyak karyawan. Sejauh ini, kami melihat banyak sekali para peserta yang memang tengah merintis usaha dalam berbagai bidang meski masih skala kecil mulai dari kuliner, fashion, dan lain sebagainya. Yang belum pernah mencoba membangun usaha pun akhirnya jadi terpacu untuk membuat usaha. Apapun itu, kami berkomitmen untuk mendukung dan mengapresiasi karya mereka,” pungkas Anggawira