Laporan Wartawan Tribunnews.com, Y Gustaman
TRIBUNNEWS.COM, DENPASAR - PT PLN (Persero) meluncurkan Bali Eco Smart Grid di Provinsi Bali sebagai Kawasan Nasional Energi Bersih (KNEB). Langkah perusahaan ini sebagai dukungan nyata pemanfaatan energi terbarukan.
Smart Grid merupakan sistem jaringan listrik cerdas yang mengintegrasikan pengelolaan pembangkitan dan distribusi listrik dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dua arah antara PLN sebagai produsen listrik dengan pelanggan sebagai konsumen.
Peluncuran Bali Eco Smart Grid di Sheraton, Kuta, Bali, Rabu (1/5/2016), dihadiri Gubernur Bali Made Mangku Prastika dan Direktur Bisnis Regional Jawa Bagian Timur & Bali PLN Amin Subekti dan Direktur Perencanaan Korporat PLN Nicke Widyawati.
Direktur Bisnis Regional Jawa Bagian Timur & Bali PLN, Amin Subekti mengatakan penerapan Smart Grid memungkinkan partisipasi dari sumber energi terbarukan dan pembangkit listrik hybrid ke dalam sistem tenaga listrik.
Sehingga kehadiran Smart Grid diharapkan mampu meningkatkan rasio elektrifikasi Bali dengan memanfaatkan potensi energi baru terbarukan yang ada di Bali, sekaligus untuk menjaga keandalan pasokan listrik.
"Gampangnya sistem ini adalah adanya satu grid yang bisa membaca jaringan listrik PLN ke pelanggan dan ke pembangkit. Kemudian juga dari sisi pembangkitan. Jadi Smart Grid satu upaya mengombinasikan antara komunikasi dan jaringan," kata Amin.
Manajer Public Relations PLN Agung Murdifi menambaukan, jika sistem tenaga listrik konvensional ada aliran satu arah dari PLN ke konsumen, sementara di Smart Grid terjadi hubungan timbal balik atau dua arah antara PLN dengan konsumen, dengan didukung infrastruktur telekomunikasi.
Lewat sistem Smart Grid, pelanggan dapat memantau secara real time penggunaan energi listrik mereka. Pemanfaatan teknologi telekomunikasi yang memungkinkan adanya komunikasi dua arah dalam metering energi listrik dari sisi pelanggan dan jaringan milik PLN maka pemakaian energi menjadi lebih optimal dan efisien.
Teknologi ini juga, sambung Agung, membantu meningkatkan pelayanan kepada pelanggan dengan adanya sistem otomatis yang memungkinkan pemulihan gangguan secara lebih cepat.
Smart Grid sebagai terobosan baru juga membuka peluang meningkatkan peran pelanggan PLN yang selama ini menjadi konsumen juga sekaligus menjadi produsen listrik.
“Ini berlaku bagi pelanggan PLN yang sudah memasang panel surya di rumah atau bangunan miliknya. Nantinya mereka akan dipasangi meter listrik sistem ekspor impor”, terang Agung.
Dalam peluncuran Bali Eco Smart Grid turut dilakukan penandatanganan kesepakatan antara PLN dengan Pemprov Bali terkait implementasi pemanfaatan energi baru terbarukan dan Smart Grid di Bali. Komitmen bersama ini mendorong PLN terus meningkatkan pemanfaatan EBT dalam peningkatan rasio elektrifikasi.