News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Harga Daging

Dua Menteri Harus Bisa Penuhi Permintaan Jokowi Soal Daging Murah

Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pedagang daging sapi sedang melayani pembeli di Pasar Sleman, Senin (10/8/2015). Harga daging sapi masih tinggi sejak naik pada lebaran lalu

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -  Pemerintah Jokowi-Jk kembali diingatkan prihal kenaikan harga bahan pangan dan pokok, termasuk daging jelang puasa dan lebaran dari berbagai kalangan, termasuk politisi di Senayan.

Anggota DPR RI Fraksi Partai Demokrat Guntur Sasono meminta kepada pemerintah khususnya menteri pertanian dan menteri perdagangan agar dapat melaksanakan permintaaan Presiden Jokowi memberikan harga daging murah untuk masyarakat dalam menghadapi puasa dan lebaran.

Guntur juga mengapresiasi langkah Jokowi dalam menekankan harga daging harus dibawah angka Rp. 80.000 per kilogram.

"Sesuai arahan Ketua Umum Partai Demokrat SBY bilamana kebijakan pemerintah Jokowi-JK baik untuk rakyat kita akan dukung, termasuk langkah Presiden yang mematok harga daging harus dibawah angka Rp. 80.000 per kilogram," ujarnya dalam pernyataan yang diterima Tribunnews, Rabu(1/6/2016) malam.

Karena itu menteri terkait seperti Menteri Perdagangan dan Menteri pertanian harus menjalankan perintah Presiden.

"Jadi kita tunggu saja janjinya bagaimana Presiden mengarahkan para menterinya memberikan daging murah untuk masyarakat. Jangan sampai masyarakat diresahkan dengan kenaikan harga disaat puasa dan lebaran nanti," tutur Ketua Fraksi MPR RI ini.

"Jangan sampai para menteri terkait tidak mengikuti keinginan atasannya untuk memberikan yang terbaik untuk rakyat. Bilamana para menteri tidak bisa ikut arahan Presiden harus di evaluasi,"tambahnya.

Menurut dia seharusnya pemerintah bisa mengatasi harga-harga mengadapi puasa dan lebaran, yakni dengan menstabilkan harga bahan pokok termasuk daging.

"Tentunya jelang puasa dan lebaran permintaan meningkat, seingga pemerintah harus mampu menjaga stok dan mengatur pola bagaimana menjaga lonjakan harga," ujarnya.

Dua Menteri Layak Direshuffle

Sementara itu pengamat politik dari Universitas Paramadina Hendri Satrio menilai sinyal pergantian menteri mendesak hal yang wajar. Menurutnya langkah yang tepat bilamana Menteri Pertanian dan Menteri Perdagangan tidak bisa melaksanakan keinginan Jokowi menerjemahkan Nawa Cita.

"Layak direshuffle bilamana keinginan Presiden Jokowi tidak bisa diterjemahkan Nawa Cita harus diganti," tegas Hendri.

Tegas Hendri sudah jelas harapan Jokowi kepada kedua menteri tersebut agar bahan pangan dan pokok serta komoditas lainya harus stabil jelang puasa dan Idul Fitri mendatang.

Dianggap gagal, sehingga Presiden Jokowi harus mengevaluasi kinerja para menteri tersebut.

Seperti kita ketahui bahwa sebelumnya Presiden Jokowi meminta kepada menterinya untuk menurunkan harga daging sapi hingga di bawah Rp 80.000 per kilogram. Ini dilakukan menjelang hari raya Idul Fitri 1437 Hijriah. Alasan Jokowi karena dirinya sudah memegang daftar harga daging, seperti Singapura dan Malaysia, harga daging itu Rp 50.000 sampai Rp 55.000 saja.

"Harga daging di Singapura dan Malaysia sebesar itu sudah sampai di toko dan siap dijual ke konsumen. Namun, di Indonesia, harga daging Rp 120.000 sampai dengan Rp 130.000 per kilogram. Belum lagi menjelang Lebaran, harga daging melesat naik hingga harga Rp 150.000 per kilogram," tegas Jokowi dalam pembukaan Konvensi Nasional Indonesia Berkemajuan di Auditorium Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Yogyakarta, Senin (23/5/2016) lalu.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini