TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- PT Adaro Energi Tbk mengincar proyek Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU) Jawa I berkapasitas 1.600 megawatt (MW).
Untuk mendapatkan proyek tersebut Adaro akan membentuk konsorsium bersama PT Sembawang Corp.
Garibaldi Tohir, Presiden Direktur Adaro Energi menyebutkan, saat ini Adaro melalui anak usahanya PT Adaro Power telah mempersiapkan dokumen yang dibutuhkan untuk ikut kualifikasi tender.
Sembari menyiapkan dokumen, Adaro Power membentuk konsorsium dengan Sembawang Corp, anak usaha Temasek Grup asal Singapura.
"Sudah dalam proses tapi PLN belum melakukan tender," katanya saat ditemui di Kantor Direktur Jenderal Mineral dan Batubara, Jumat (10/6/2016) lalu.
Meski tender PLTG Jawa 1 belum dibuka, Boy optimistis bisa menang dan memegang kendali dalam proyek PLTGU Jawa 1 tersebut.
Adaro Energi akan menjadi perusahaan energi yang fokus mengembangkan energi baru terbarukan (EBT) dalam hal ini energi gas.
"Satu dua bulan ke depan tender akan di mulai, belum diketahui siapa yang menang. Akan tetapi kami serius masuk ke PLTGU," jelas Boy Tohir.
Supangkat Iwan Santoso, Direktur Pengadaan PLN menyatakan, skema lelang PLTGU Jawa I tak lagi disatukan seperti wacana sebelumnya.
Sebelumnya konsorsium pemenang tender bisa menguasai dan jadi pemasok energi primer (bahan bakar gas).
Konsep tender terbaru, gas sebagai bahan bakar PLTGU Jawa 1 dipegang oleh PLN.
"Konsorsium yang ikut lelang PLTGU Jawa 1 hanya membangun infrastruktur saja, tak perlu menyediakan gas. Kami (PLN) yang sediakan gasnya," jelas Supangkat.
Berdasar catatan, ada beberapa konsorsium yang tertarik ikut tender PLTGU Jawa 1.
Di antaranya, konsorsium PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) dan Mitsui & Co Ltd, konsorsium Rukun Raharja Tbk (RAJA) dengan Mitsubishi dan PT PJB, serta Pertamina-Marubeni.