TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Produsen peralatan pendingin ruangan (air conditioner) PT Daikin Airconditioning Indonesia mengklaim menguasai 20 persen penjualan AC di Indonesia sepanjang semester I 2016.
Pasar utama Daikin menjangkau konsumen segmen perkantoran, hotel, serta area publik lainnya.
Presiden Director PT Daikin Airconditioning Indonesia Isao Tsumura mengatakan, untuk penjualan ke segmen hunian tapak (perumahan), Daikin akan terus meningkatkan penetrasi pasar dengan target minimal menyamai raihan di sektor komersial.
Menurutnya, selama 5 tahun sejak didirikannya Daikin di Indonesia, perseroan telah mendapatkan lima kali lipat omzet penjualan.
Produk yang dipasarkan di Indonesia hampir 80 persen diimpor dari pabrikan yang berada di Thailand dan Malaysia.
"Untuk ekspansi, tergantung dari dekatnya konsumen, serta demand konsumen terhadap produk Daikin," ujar Isao Tsumura, Jakarta, Sabtu (3/9/2016).
Saat ini, Daikin memiliki pabrik pendingin ruangan di Jepang, Thailand, Malaysia, Singapura, dan India dan tahun depan akan dibuka pabrik baru yang keempat di Vietnam.
Di sisi produk, kata Isao Tsumura, pada awal sepetember 2016, Daikin meluncurkan produk terbaru yaitu Daikin Multi-S yang didesain untuk menghemat listrik , khususnya di apartemen atau hunian terbatas.
"Produk ini ditargetkan dapat terjual 20 ribu unit untuk tahun pertama. Sejauh ini, produk Daikin mampu terjual sesuai target di kisaran 24 ribu unit per bulan dengan memperluas distributor ke kota-kota besar di Indonesia," tuturnya.