TRIBUNNEWS.COM, BATANG - PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) melalui Rumah Batik TBIG mengampanyekan penggunaan bahan alami, yakni limbah kulit kopi.
Kampanye dan edukasi pemanfaatan limbah kopi sebagai bahan baku pewarna batik dilakukan kepada pengunjung Batang Expo 2016, yang diselenggarakan oleh Pemkab Batang, Jawa Tengah pada 29 September hingga 3 Oktober 2016.
Kampanye dan edukasi pemanfaatan limbah kopi mendapat dukungan komunitas penggiat kopi Batang Menyeduh.
Tim Rumah Batik TBIG dan Koperasi Bangun Bersama kemudian memperagakan dan memberikan pelatihan kepada pengunjung pameran Batang Expo 2016.
Bupati Batang Yoyok Riyo Sudibyo mengapresiasi langkah Rumah Batik TBIG bersama komunitas penggiat kopi Batang Menyeduh yang melakukan kampanye dan pelatihan tersebut yang ditujukan untuk membantu promosi potensi ekonomi daerah.
“Pembangunan ekonomi Batang akan berdampak terhadap perekonomian di Jawa Tengah di waktu-waktu mendatang,” jelas Yoyok di Batang, Minggu (2/10), seraya menambahkan bahwa Kabupaten Batang siap bekerja sama dengan berbagai pihak untuk membangun Batang.
Sebagai sebuah daerah yang memiliki sejarah perkebunan yang panjang, Kabupaten Batang juga memiliki potensi andalan dari produk perkebunan, salah satunya adalah penghasil kopi. Tidak kurang dari 15 ton limbah kulit kopi dihasilkan oleh perkebunan kopi di kabupaten tersebut.
Selama keikutsertaannya di acara tersebut selama dua hari, tim pengajar Rumah Batik TBIG memperagakan cara pewarnaan batik dengan menggunakan limbah kulit kopi.
Partisipasi Rumah Batik TBIG dalam kegiatan edukasi pewarna alami merupakan bagian dari program yang dicanangkan sejak kuartal pertama 2016.
Sejak enam bulan terakhir, Rumah Batik TBIG berhasil mengembangkan limbah kopi sebagai pewarna alami untuk Batik bekerja sama dengan komunitas dan penggiat kopi di wilayah Jawa Tengah.
Rumah Batik TBIG merupakan salah satu dari empat program Corporate Social Responsibility (CSR) PT Tower Berama Infrastructure Tbk, yakni Bangun Budaya Bersama di bidang budaya, selain Bangun Sehat Bersama (kesehatan), Bangun Cerdas Bersama (pendidikan), dan Bangun Hijau Bersama (lingkungan).
Presiden Direktur PT Tower Bersama Infrastructucture Tbk, Herman Setya Budi mengatakan, Rumah Batik TBIG bertujuan untuk melakukan pembinaan dan pemberdayaan agar para perajin batik skala mikro dapat tumbuh dan berkembang. Rumah Batik TBIG juga berupaya membangun semangat kewirausahaan masyarakat dan generasi muda pelaku usaha mikro melalui Koperasi Bangun Bersama.
Museum Rekor Indonesia memberikan penghargaan kepada PT Tower Bersama Infrastructure Tbk, atas aplikasi Batik Corak Baru Hasil Pengembangan Logo Perusahaan untuk motif batik TBIG dan penghargaan Highly Commended Program for the Telecommunications Category dalam rangka program Batik TBIG pada acara Asia Pacific Sabre Award 2013.