News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Sebanyak 55 Persen Pembeli Cokelat Kaum Hawa

Editor: Eko Sutriyanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Cokelat

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -  Di area perkotaan besar, pada kuartal kedua  2016, konsumsi yang dilakukan di luar rumah (out of home), untuk kategori minuman isotonik, berkontribusi hingga 53% dari total volume penjualan.

"Penjualan dari konsumsi di luar rumah juga berkontribusi besar pada kategori-kategori lain seperti kopi siap minum (50%), camilan (snack) kentang (49%), minuman soda (45%), cokelat (42%), dan berbagai kategori lainnya," kata Fanny Murhayati, New Business Development Director - Kantar Worldpanel Indonesia di Jakarta, Sabtu (15/10/2016).

Saluran perdagangan tradisional seperti pasar dan warung, masih menjadi pilihan utama konsumen dalam membeli berbagai produk makanan & minuman untuk di konsumsi baik di dalam rumah maupun di luar rumah.

Saat ini, pasar tradisional menyumbang hingga 90.2% volume penjualan makanan & minuman FMCG konsumsi di dalam rumah, serta 93.5% volume penjualan makanan & minuman FMCG konsumsi di luar rumah.

"Hal ini sangat dimungkinkan karena di area perkotaan pun, kita dapat dengan mudah menemukan berbagai saluran perdagangan tradisional seperti warung, pedagang asongan, dan bahkan pasar tradisional," katanya.

Fanny mengatakan, hasil survey yang dilakukannya, setiap kelompok konsumen memiliki kesukaan yang berbeda-beda dalam mengonsumsi makanan & minuman.

Contoh yang menarik dapat ditemukan pada kategori cokelat.

Berdasarkan data Kantar Worldpanel Indonesia mengenai pembelian untuk konsumsi di luar rumah, anak-anak dan remaja adalah konsumen cokelat terbesar.

Dari 48.6% dari total volume (dalam unit) penjualan cokelat, adalah dari kelompok konsumen anak-anak (usia di bawah 10 tahun), diikuti oleh konsumen remaja (usia 11-20 tahun) yang berkontribusi hingga 29.8% dari total volume penjualan.

"Konsumen wanita berkontribusi hingga 55.4% dari total volume (dalam unit) penjualan cokelat di area urban Indonesia,' katanya.

Dari segi kemasan, 64.1% volume penjualan datang dari kemasan countline yang masih menjadi pilihan utama konsumen ketika mengonsumsi cokelat di luar rumah.

Konsumen juga memilih kemasan countline sebagai pilihan utama untuk konsumsi di dalam rumah.

Pada kategori cokelat, kemasan yang dipilih untuk konsumsi di dalam rumah memang sama, namun pada kategori lain, pilihan konsumen untuk konsumsi di dalam rumah maupun di luar bisa berbeda, seperti contohnya pada kategori teh siap minum (RTD Tea).

Konsumen lebih memilih kemasan gelas/cup untuk konsumsi di dalam rumah (kontribusinya hingga 63.5%).

Kemasan gelas juga menjadi pilihan utama dalam konsumsi di luar rumah, disamping itu, kemasan botol tidak kalah menariknya, untuk pembelian diluar rumah (sekitar 40% kontribusi)

Fabrice Carrasco, Managing Director - Kantar Worldpanel Vietnam, Indonesia, dan Filipina menyatakan bahwa setiap pemain FMCG harus memiliki strategi yang berbeda dan tepat untuk setiap produknya, karena setiap produk harus benar-benar bisa mendapatkan hati konsumen, baik untuk target konsumsi di dalam rumah ataupun di luar rumah.

Ketika akan membeli dan mengonsumsi suatu produk, konsumen dapat memiliki kebiasaan yang berbeda-beda: sering kali dapat kita temui bahwa tidak hanya ukuran atau tipe kemasan yang berbeda, namun konsumen juga memilih merek yang berbeda untuk konsumsi di dalam rumah dan luar rumah.

"Tiga faktor pendorong utama yang sering kali ditemui untuk pembelian produk konsumsi di luar rumah adalah kemudahan, pemenuhan kebutuhan impulsif, dan kebanggaan akan konsumsi suatu produk," tuturnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini