TRIBUNNEWS.COM, SHENZEN - Pendiri Alibaba Group, Jack Ma, ternyata tidak batal jadi penasihat e-commerce untuk Indonesia.
Pernyataan itu menepis kabar yang beredar bahwa dia menolak menjadi penasihat e-commerce Indonesia karena lebih memilih Malaysia.
Hal itu ditegaskan Jack Ma di sela-sela acara penutupan festival belanja online 24 jam, 11.11 Global Shopping Festival, di stadion olahraga Shenzen, China, Jumat (11/11/2016).
"Saya tidak pernah mengatakan tidak. Saya menerima undangan dari Indonesia, tetapi belum ada kelanjutannya," lanjut dia.
Menurut Jack Ma, Indonesia dan lima negara ASEAN lain masuk dalam posisi penting dalam strategi globalisasi Alibaba Group.
Sebelumnya, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara mengatakan bahwa Jack Ma lebih memilih Malaysia ketimbang Indonesia, sebagai penasihat e-commerce.
Sebab, Rudiantara melihat foto Jack Ma dan PM Malaysia Najib Razak dalam sebuah persetujuan untuk perkembangan e-commerce di Malaysia.
PM Malaysia sendiri mengumumkan kerja sama pemerintah Malaysia dengan Jack Ma pada kunjungannya ke China pekan lalu.
Padahal, hal itu terjadi dua bulan setelah Jack Ma menerima pinangan Presiden Joko Widodo sebagai penasihat pemerintah Indonesia dalam kunjungannya ke China pada September lalu.
Penulis: Aprillia Ika