News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Neraca Pembayaran Indonesia Naik 100 Persen karena Surplus Transaksi Modal dan Finansial

Editor: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Suasana Terminal Peti Kemas Kalibaru Pelabuhan Utama Tanjung Priok, Jakarta Utara, Selasa (13/9/2016).

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Bank Indonesia (BI) mencatat neraca pembayaran Indonesia (NPI) kuartal ketiga tahun ini sebesar US$ 5,7 miliar.

Angka itu jauh lebih tinggi dibanding nilai per kuartal kedua 2016, yaitu US$ 2,2 miliar, maupun figur per kuartal ketiga 2015, yaitu US$ 4,6 miliar.

Direktur Eksekutif Departemen Statistik dan Moneter BI Hendy Sulistyowati mengatakan, kenaikan tersebut dipengaruhi oleh surplus transaksi modal dan finansial yang sebesar US$ 9,4 miliar pada kuartal ketiga tahun ini.

Nilainya di kuartal kedua 2016 dan ketiga 2015 masing-masing US$ 7,5 miliar dan US$ 184 juta.

Peningkatan surplus pada neraca modal dan finansial lanjut Hendy dipengaruhi oleh peningkatan investasi asing langsung atau foreign direct investment (FDI) yang tercatat sebesar US$ 5,2 miliar.

Angka ini lebih tinggi dibanding kuartal sebelumnya dan kuartal ketiga tahun sebelumnya yang masing-masing US$ 3 miliar dan US$ 1,8 miliar.

Menurut Hendy, peningkatan investasi langsung tercermin dari penarikan utang korporasi antar afiliasi pada kuartal ketiga tahun ini, setelah pada kuartal sebelumnya mencatat neto pembayaran utang.

Perbaikan itu juga dipengaruhi perekonomian domestik dan iklim investasi yang membaik, yang juga tercermin dari peningkatan kemudahan dalam berinvestasi alias ease of doing business (EoDB) Indonesia ke posisi 91 pada tahun ini.

Tak hanya itu, surplus pada neraca modal dan finansial juga dipengaruhi oleh perbaikan pada investasi lainnya lantaran penarikan aset dari dividen.

BI mencatat investasi lainnya pada kuartal ketiga tahun ini defisit US$ 2,3 miliar, lebih baik dibanding defisit pada kuartal kedua 2016, yaitu defisit US$ 3,7 miliar.

Pada kuartal ketiga 2015, investasi lainnya tercatat surplus US$ 0,3 miliar.

Sementara investasi portofolio di kuartal ketiga yang sebesar US$ 6,5 miliar, lebih rendah dibanding kuartal kedua 2016 yang sebesar US$ 8,3 miliar.

"Portofolio naik meski di kuartal ketiga tidak setinggi di kuartal kedua karena pemerintah menerbitkan global bond dan lainnya di kuartal kedua," kata Hendy.

Devisa meningkat

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini