Baca tanpa iklan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tingkatkan intermediasi perbankan, Bank DKI incar tenant yang dikelola oleh PT Jakarta Industrial Estate Pulogadung (JIEP) untuk pemasaran produk dan layanan Bank DKI.
Hal ini disampaikan oleh Direktur Bisnis PT Bank DKI, Antonius Widodo usai peresmian kantor layanan Bank DKI di kawasan Jakarta Industrial Estate Pulogadung, Selasa (20/12/2016).
Direktur Bisnis Bank DKI, Antonius Widodo menuturkan penempatan kantor layanan Bank DKI di wilayah Kawasan Industri Pulogadung merupakan perwujudan dari kesepakatan bersama antara PT Bank DKI dengan PT JIEP pada November 2015.
Ia juga menyampaikan kehadiran Bank DKI di PT. Jakarta Industrial Estate Pulogadung juga merupakan perwujudan sinergi BUMD yang saling menguntungkan.
Lebih lanjut Antonius Widodo menyampaikan pemilihan lokasi Kantor Kas JIEP Pulogadung tentunya akan membawa manfaat tidak hanya bagi Bank DKI dan JIEP, tetapi juga bagi tenant yang dikelola oleh JIEP.
“JIEP memiliki usaha penyewaan lahan lebih kurang 500 hektare, serta disewakan baik itu untuk lahan pabrik, gudang dan kantor oleh perusahaan dari berbagai sektor industri,” ujar Antonius Widodo, dalam keterangan tertulis, Selasa (20/12/2016).
Adapun sejumlah bisnis yang diincar oleh Bank DKI diantaranya adalah penataan sistem keuangan yang lebih aman, dan nyaman melalui Cash Management System dan Virtual Account Bank DKI untuk pembayaran sewa lahan dan tagihan sewa tenant, sistem e-gate dengan pembayaran melalui JakCard Bank DKI, serta payroll management.
Bank DKI juga berencana untuk menangkap potensi penyaluran kredit pembangunan proyek PT. JIEP serta berbagai fasilitas produk pembiayaan seperti KPR dan Kredit Multi Guna untuk karyawan JIEP dan tenant.
“Kehadiran Bank DKI di JIEP ini diharapkan dapat meningkatkan pelayanan kepada JIEP serta memberikan nilai tambah JIEP dan tenant,” ujar Antonius Widodo.
Dengan diresmikannya Kantor Kas JIEP Pulogadung, maka Bank DKI secara keseluruhan telah memiliki 269 kantor layanan yang terdiri dari 33 kantor Cabang konvensional, 3 cabang syariah, 61 cabang pembantu, 12 cabang pembantu syariah, 94 kantor kas konvensional, 6 kantor kas syariah, 46 payment point dan 14 kantor fungsional.