Sebaliknya, konsumsi Pertamax naik hingga 80% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Konsumsi Pertamax Plus dan Turbo melonjak hingga 50% dibandingkan tahun lalu. Sedangkan Pertalite terbang tinggi tahun ini, dengan pertumbuhan hingga 1.689% dibandingkan periode sama tahun lalu.
Menurut Afandi, saat ini BBM jenis Dexlite sudah bisa mengambil porsi solar subsidi sebesar 1,5%.
Tahun depan, Pertamina berharap, Dexlite bisa mengambil porsi solar subsidi hingga mencapai 5%-10%.
"Pengguna solar untuk kendaraan pribadi itu di angka 15%. Kami mengharapkan, mobil-mobil baru yang menggunakan diesel itu memakai Dex atau Dexlite," ujarnya.
Peningkatan konsumsi Dexlite diproyeksi karena banyaknya kendaraan pribadi yang mulai berpindah mengkonsumsi solar dengan kualitas yang lebih baik.
"Jadi yang menarik tahun ini, ada peralihan konsumen dari Premium ke Pertalite dan Pertamax yang cukup signifikan. Selain itu juga solar subsidi berkurang juga pindah ke Dexlite," ujar Afandi.
Siap efisiensi
Pertamina sendiri was-was terhadap tren harga minyak di awal 2017. Pemerintah sudah memutuskan harga Premium dan solar awal tahun depan tidak boleh naik.
Direktur Utama PT Pertamina Dwi Soetjipto menyatakan, pihaknya akan melakukan efisiensi, agar bisa mengurangi beban kerugian tersebut.
"Kami yakin, pemerintah tidak akan membiarkan Pertamina rugi," terang Dwi.
Strategi lain, tidak menaikkan harga BBM non public service obligation (PSO). Tujuannya, agar gap harga dengan pesaing menjadi jauh.
Reporter: Febrina Ratna Iskana